Basmi Kutu Telur, Rumah Kakek di Tulungagung Ludes Terbakar
A
A
A
TULUNGAGUNG - Jono (86) warga Desa Kromasan, Kecamatan Ngunut, Kabupaten Tulungagung, bermaksud membasmi kutu telur yang menyerang ayam kampung yang dipeliharanya.
Dia membasminya dengan menggunakan api, tempat dimana ayamnya mengerami telur. Mungkin karena usia, sebelum bergegas pergi, Jono tidak benar-benar memperhatikan sisa pembakaran.
Di luar sepengetahuanya, api itu kembali menyala dan membakar tempat tinggalnya hingga ludes tak tersisa. "Rumah korban terbakar habis," ujar juru bicara Kantor Satpol PP Bidang Pemadam Kebakaran Pemkab Tulungagung, Ananto Kisharmono kepada Sindonews, Kamis (8/8/2019).
Karena dinding rumah terbuat dari anyaman bambu, api dalam waktu singkat sontak membesar. Ironisnya, saat jago merah berkobar Jono masih berada dalam rumah. Pria berusia uzur itu belum menyadari tempat tinggalnya telah dilalap api.
Untungnya salah seorang tetangga segera mengevakuasinya keluar. Sebelum tim petugas PMK datang, warga berusaha memadamkan api dengan alat seadanya.
Warga kawatir kebakaran meluas. Hal itu mengingat ada dua rumah lain yang berdekatan dengan pusat api. Begitu juga saat tim PMK datang, pemadaman masih harus lebih dulu menunggu pemutusan aliran listrik PLN di lokasi.
Dalam waktu cepat api akhirnya berhasil dijinakkan. "Alhamdulillah tidak ada korban jiwa maupun luka. Namun seluruh bangunan rumah milik korban ludes tidak tersisa. Semuanya terbuat dari bahan bambu," terang Ananto Kisharmono.
Meski tergolong peristiwa kebakaran berskala sedang, kerugian material yang diderita korban sekitar Rp50 juta-100 juta.
Dia membasminya dengan menggunakan api, tempat dimana ayamnya mengerami telur. Mungkin karena usia, sebelum bergegas pergi, Jono tidak benar-benar memperhatikan sisa pembakaran.
Di luar sepengetahuanya, api itu kembali menyala dan membakar tempat tinggalnya hingga ludes tak tersisa. "Rumah korban terbakar habis," ujar juru bicara Kantor Satpol PP Bidang Pemadam Kebakaran Pemkab Tulungagung, Ananto Kisharmono kepada Sindonews, Kamis (8/8/2019).
Karena dinding rumah terbuat dari anyaman bambu, api dalam waktu singkat sontak membesar. Ironisnya, saat jago merah berkobar Jono masih berada dalam rumah. Pria berusia uzur itu belum menyadari tempat tinggalnya telah dilalap api.
Untungnya salah seorang tetangga segera mengevakuasinya keluar. Sebelum tim petugas PMK datang, warga berusaha memadamkan api dengan alat seadanya.
Warga kawatir kebakaran meluas. Hal itu mengingat ada dua rumah lain yang berdekatan dengan pusat api. Begitu juga saat tim PMK datang, pemadaman masih harus lebih dulu menunggu pemutusan aliran listrik PLN di lokasi.
Dalam waktu cepat api akhirnya berhasil dijinakkan. "Alhamdulillah tidak ada korban jiwa maupun luka. Namun seluruh bangunan rumah milik korban ludes tidak tersisa. Semuanya terbuat dari bahan bambu," terang Ananto Kisharmono.
Meski tergolong peristiwa kebakaran berskala sedang, kerugian material yang diderita korban sekitar Rp50 juta-100 juta.
(eyt)