Pakai Bahan Lokal, Mobil Listrik Formula ITS Siap Taklukan Jepang

Kamis, 08 Agustus 2019 - 18:33 WIB
Pakai Bahan Lokal, Mobil Listrik Formula ITS Siap Taklukan Jepang
Mobil listrik formula buatan ITS bernama Anargya EV Mark 1.0 siap mengikuti lomba di Student Formula Japan (SFJ) 2019. Foto/SINDOnews/Aan Haryono
A A A
SURABAYA - Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, kembali bermanuver dalam teknologi. Kali ini, mereka menciptakan mobil listrik formula Anargya EV Mark 1.0.

Kehadiran mobil listrik formula ini, diluncurkan secara resmi di Gedung Rektorat ITS Surabaya, Kamis (8/8/2019).

Mobil listrik buatan Tim Anargya yang dibawahi oleh Pusat Unggulan Iptek Sistem dan Kontrol Otomotif (PUI-SKO) ITS ini disiapkan untuk mengikuti lomba di Student Formula Japan (SFJ) 2019 yang diselenggarakan oleh Society of Automotive Engineers of Japan (JSAE) pada 27-31 Agustus mendatang.

Rektor ITS Surabaya, Mochamad Ashari menuturkan, Anargya EV MARK 1.0 merupakan mobil formula listrik pertama yang diproduksi oleh Tim Anargya ITS. Tim ini mendesain, manufaktur, hingga meng-assembly sebagian besar bagian seperti motor dan sistem kontrol yang akan digunakan pada mobil formula tersebut.

"Kami semua duduk bersama dan bersiap menantikan detik-detik yang membanggakan dengan adanya prestasi baru bagi ITS dan juga Indonesia," kata Ashari.

Guru Besar Teknik Elektro ini melanjutkan, tim Anargya mewakili Indonesia dalam kategori formula dengan tenaga gerak listrik. Untuk kompetisi ini sendiri akan diikuti oleh peserta dari berbagai negara seperti Jepang, India, Taiwan, dan Thailand.

"Semoga dalam keikutsertaan ITS kali ini, salah satunya melalui tim Anargya ini, kami bisa memberikan hasil yang terbaik dengan mendapat podium tertinggi," ucapnya.

Pakai Bahan Lokal, Mobil Listrik Formula ITS Siap Taklukan Jepang


Pembina Tim Anargya, Alief Wikarta mengatakan, karya yang telah dibuat ini merupakan hasil kerja keras dari mahasiswa ITS yang tersebar dari beberapa departemen. Hal ini merupakan suatu bentuk sumbangsih yang nyata dari mahasiswa untuk ITS dan juga Indonesia.

Ia menambahkan, ajang formula elektrik ini merupakan sebuah batu loncatan. Sebab, nantinya para mahasiswa memiliki target untuk bisa membangun kendaraan yang mampu berjalan sendiri atau autonomous vehicle. Ketika itu terwujud, maka mereka bisa berpartisipasi pada kompetisi serupa di Jerman nantinya.

"Jika kompetisi tahun ini berjalan dengan baik, doakan saja kami bisa berlaga pada kompetisi serupa dalam kategori autonomous vehicle di Jerman," ungkapnya.

Secara teknis, katanya, Anargya EV Mark 1.0 terbilang istimewa. Untuk bodi mobil antara frame dan bodinya dibuat menyatu dengan menggunakan bahan serat karbon. Begitu juga dengan motor penggerak listrik dan sistem kontrolnya, kedua komponen tersebut merupakan produk sendiri yang merupakan hasil riset dari para peneliti di bawah PUI-SKO ITS.

"Baik perangkat keras maupun lunaknya merupakan hasil riset langsung dari ITS," katanya.

Sebagai informasi, dalam ajang SFJ 2018 sebelumnya, selain mobil formula Sapuangin Speed yang berbahan bakar bensin, ITS juga mengirimkan mobil listrik formula bernama Carstensz dari ITS Formula Electric Team. Bedanya, untuk mobil listrik dari Tim Anargya ini lebih banyak menggunakan komponen hasil riset sendiri.

Anargya EV Mark 1.0 menggunakan kapasitas baterai maksimum hingga 304 volt dan menggunakan motor listrik berdaya 72 Kilowatt. Dengan kapasitas ini, Anargya EV MARK 1.0 digadang-gadang mampu menempuh jarak sejauh 75 meter hanya dalam waktu lima detik dengan kecepatan maksimum 100 km/jam. Untuk jenis baterai yang digunakan, berjenis Lithium Polimer, di mana jenis baterai ini mampu memberikan tenaga yang besar saat dijalankan di awal.

"Kami membuat kemampuan baterai ini agar mampu bertahan selama kurang lebih 30 menit saat balapan berjalan," kata Alief.

Tim ini sendiri juga bekerja sama dengan pihak tertentu dalam pengadaan baterai, untuk ITS sendiri lebih memfokuskan dalam hal manajemen baterai agar satu sel dengan sel yang lainnya tidak terjadi ketimpangan penggunaan saat lomba berlangsung. Semua aspek tersebut nantinya akan menyesuaikan dengan prosedur teknis dan jarak tempuh lintasan.
(eyt)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 3.3571 seconds (0.1#10.140)