Kongres IKA ITS Akan Pilih Ketum Baru, Gunakan One Man One Vote

Jum'at, 09 Agustus 2019 - 18:48 WIB
Kongres IKA ITS Akan Pilih Ketum Baru, Gunakan One Man One Vote
Ikatan Alumni Institut Teknologi Sepuluh Nopember (IKA ITS) akan kembali menggelar kongres untuk memilih ketua umum baru. Kongres dilaksanakan pada 14-16 Nopember 2019 mendatang di Hotel Shangri-la, Jakarta. Foto/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Ikatan Alumni Institut Teknologi Sepuluh Nopember (IKA ITS) akan kembali menggelar kongres untuk memilih ketua umum baru. Kongres dilaksanakan pada 14-16 Nopember 2019 mendatang di Hotel Shangri-la, Jakarta.

Pelaksanaan kongres sekaligus menandai berakhirnya kepemimpinan Dwi Soetjipto sebagai ketua umum IKA ITS selama periode 2015-2019.

Berbeda dengan sebelumnya, Kongres IKA ITS 2019 dilaksanakan dengan menggunakan sistem one man one vote (OMOV), yaitu satu alumni memilih satu bakal calon ketua umum.

Sekretaris Panitia Penyelenggara Pemilihan Ketua Umum (P3KU) PP IKA ITS, Suwardi mengatakan, sistem ini digunakan agar bisa menjangkau suara alumni dengan lebih optimal. Sampai saat ini, ITS telah meluluskan lebih dari 110.000 alumni yang tersebar di seluruh pelosok negeri dan luar negeri. Mereka berkecimpung di berbagai profesi dan bidang, berkarier di pemerintahan dan BUMN maupun swasta.

”Sehingga diperlukan metode khusus untuk menjaring dan dan memaksimalkan partisipasi aktif alumni ITS dalam proses penjaringan ini,” kata Suwardi, alumnus Teknik Sistem Perkapalan ITS ini dalam siaran pers yang diterima SINDOnews, Jumat (9/8/2019).

Proses penjaringan calon ketua umum dilaksanakan selama sepekan melalui aplikasi yang disiapkan P3KU. Aplikasi bisa diunduh di playstore untuk android maupun appstore untuk IOS. Syaratnya, alumni ITS harus telah memiliki akun terverifikasi di database alumni ITS yaitu di Aplikasi MIDA IKA ITS.

Pendaftaran bakal calon ketua umum mulai dibuka 18 Agustus dan 8 September 2019. Bakal calon didukung sekurang 50 alumni yang telah terverifikasi. Meskipun begitu, ada sejumlah nama sudah beredar dan berpotensi menggantikan posisi Dwi Soetjipto. Nama-nama ini dianggap popular dan sering disebut-sebut dalam berbagai forum informal alumni ITS.

Sebut saja Ketua Komisi VII DPR Ridwan Hisjam; adalah Direktur Utama PT Pembangunan Jaya, Sutopo Kristanto; Managing Director Airfast Indonesia dan mantan Direktur Utama Garuda Indonesia, Arif Wibowo; serta mantan direktur Semen Indonesia, Gatot Kusyadji. Muncul juga nama Djohan Safri, salah satu direktur di holding Pupuk Indonesia; Rifqi Isnanda, Novirwan Said, penggerak Persatuan Golf Alumni ITS; Tommy Fadjar Hutomo, Deputy Pembiayaan Bekraf; serta mantan presenter televisi Brigita Manohara.

"Selain sistem pemilihan, yang berbeda pada kongres IKA ITS tahun ini yaitu penyelenggaraannya yang diawali event akbar International Business Summit, hasil kolaborasi IKA ITS dengan ITS. Bagi ITS, International Business Summit merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Dies Natalis ke-59," pungkas Suwardi.
(nth)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.8681 seconds (0.1#10.140)