KOMPI Nilai Pilwali Surabaya 2020 Fenomena yang Baik

Jum'at, 09 Agustus 2019 - 22:32 WIB
KOMPI Nilai Pilwali Surabaya 2020 Fenomena yang Baik
Ketua KOMPI Surabaya, Nico Makapedua. Foto/Istimewa
A A A
SURABAYA - Komunitas Milenial Peduli Indonesia (KOMPI) Surabaya menilai, pertarungan Pilwali Surabaya 2020 mendatang adalah sebuah fenomena baik ditengah-tengah masyarakat.

Banyaknya nama-nama yang bermunculan dalam bursa calon wali kota, menandakan bahwa proses demokrasi berjalan dengan baik di kota Surabaya.

Ketua Komunitas Milenial Peduli Indonesia (KOMPI) Surabaya, Nico Makapedua, mengatakan, pilwali Surabaya kali ini sangat jauh berbeda jika dibandingkan dengan Pilkada Surabaya pada masa-masa sebelumnya. Hal itu menunjukkan bahwa 'sense of leadership' warga Surabaya mulai bertumbuh secara signifikan.

"Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini berhasil menstimulir warganya untuk melek politik dan peduli pada kotanya," kata dia, Jumat (9/8/2019).

Tercatat, ada sekitar 25 nama sudah masuk dalam bursa calon Wali Kota yang dirilis oleh berbagai kelompok survei, konsultan politik, maupun kelompok relawan.

Menurut Nico, dengan banyaknya nama bakal calon wali kota diprediksi akan meningkatkan partisipasi pemilih, karena masyarakat disuguhkan pilihan yang memadai, bukan 1-2 paslon, apalagi calon tunggal.

"Kalau dari PDIP kami masih melihat Whisnu Sakti sebagai kandidat kuat ya, karena dukungan untuk beliau sudah mengakar sampai ke tingkat RT-RW," ujar dia.

Lantas siapa calon yang mampu menandingi PDIP? Niko menyebut, Gus Hans dari Golkar atau Dhimas Anugrah dari PSI bisa bersaing. Dia menilai, jaringan keduanya cukup kuat walau tampak tenang di permukaan.

“Kami bisa belajar dari Pilgub DKI 2012, pasangan Jokowi-Ahok bisa keluar sebagai juara, padahal sebelumnya nama mereka kalah beken dengan Foke atau Alex Noerdin,” kata dia.

Dia berharap warga kota Surabaya nantinya menentukan pilihan yang tepat dan benar, karena pembangunan Surabaya ke depan ditentukan oleh Pilwali 2020 nanti. “Warga harus tahu benar kualitas calon-calon Wali Kotanya. Utamakan meritokrasi dan akhlak yang baik," pungkas dia.

Sekadar diketahui, KOMPI berdiri sejak 1 Mei 2019 lalu. Komunitas ini mempelopori giat analisis bursa calon Wali Kota Surabaya. Dalam beberapa kali giat diskusi bersama para ahli perkotaan, KOMPI mengajukan pertanyaan-pertanyaan kritis kepada figur-figur bakal calon wali kota agar masyarakat mengetahui wawasan dan kualitas figur-figur tersebut.

Berikut nama-nama yang masuk dalam bursa calon wali kota versi KOMPI, yakni Wisnu Sakti Buana (PDIP), Gus Hans (Golkar), Dhimas Anugrah (PSI), Eri Cahyadi (Birokrat), Hendro Gunawan (Birokrat), Fandi Utomo (PKB), Dyah Katarina (PDIP), Lia Istifhama (Profesional), Jamhadi (Profesional) dan
Arif Afandi (Profesional).
(nth)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.7419 seconds (0.1#10.140)