Masjid Al-Akbar Terapkan Pola Syar'i dalam Penyembelihan Kurban

SURABAYA - Masjid Al-Akbar Surabaya (MAS) melaksanakan penyembelihan hewan kurban pada hari kedua, Senin (12/8). MAS menyembelih 22 ekor sapi dan 99 kambing termasuk sapi kurban dari Presiden Jowi dan Gubernur Khofifah Indarparawansa.

Dalam proses penyembelihan, panitia menerapkan metode syar'i, di mana hewan kurban diperlakukan sangat mulya. Hewan kurban masuk dan berjalan ke area penyembelihan melalui karpet merah layaknya para pejabat.

"Tempat hewan transit sebelum disembelih kita siapkan tempat khusus yang ditutup tirai, sehingga hewan tidak melihat proses penyembelihan," kata Humas Masjid Al Akbar Surabaya Helmy M Noor.

Penataan itu, kata Helmy, supaya hewan tidak stres sehingga memudahkan para jagal saat menyembelih. Sekat-sekat di area penyembelihan juga mengenakan spanduk bergambar nuansa alam.

Helmy mengatakan, pihaknya sangat berhati-hati dalam proses penyembelihan hingga pengemasan. Tahun ini, daging kurban dikemas dengan besek dilapisi daun jati dan daun pisang. Bahkan, daging sebelum dikemas diperiksa dahulu oleh dokter untuk memastikan bahwa daging-daging tersebut layak konsumsi dan bebas dari cacing.

"Seperti yang kita lihat di sini banyak dokter hewan dari Fakultas Kedokteran Hewan Unair, mereka selalu mengawasi kami, memonitor kami," katanya.

Sedangkan untuk pengemasan, panitia menggunakan besek. Limbah hewan kurban dimasukkan dalam liang kompos ukuran 3X3 meter dengan kedalaman 1 meter. Ia berharap pola semacam ini bisa diadopsi oleh masjid-masjid yang lain.

"Mudah-mudah pola ini bisa diadopsi masjid yang lain sehingga tidak membuat limbah baru baik di sungai mapun di selokan," tegasnya.

Untuk diketahui, pada tahun ini Masjid Al-Akbar Surabaya (MAS) meyiapkan 3000 besek daging kurban untuk dibagikan kepada masyarakat secara door to door.