AMP Sebut Kemerdekaan Papua, Picu Ricuh di Pusat Kota Malang

Kamis, 15 Agustus 2019 - 11:12 WIB
AMP Sebut Kemerdekaan Papua, Picu Ricuh di Pusat Kota Malang
Situasi di pusat Kota Malang, sempat mencekam akibat kericuhan yang dipicu oleh aksi Aliansi Mahasiswa Papua (AMP). Foto/SINDOnews/Yuswantoro
A A A
MALANG - Puluhan mahasiswa yang mengatasnamakan dirinya Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) terlibat kericuhan di perempatan Rajabali, Kota Malang, Kamis (15/8/2019).

Kericuhan terjadi sekitar pukul 08.30 WIB, saat masa AMP tersebut melintasi Jalan Semeru, menuju Jalan Kahuripan, tepatnya di perempatan depan BCA pusat.

Masa AMP yang menggelar aksi jalan kaki dari Stadion Gajayana, Kota Malang, melakukan orasi tentang kemerdekaan Papua, sehingga memicu emosi masyarakat yang kebetulan berada di jalan utama Kota Malang tersebut.

Keributan tidak terelakkan lagi, sehingga kondisi pusat kota tersebut sempat mencekam. Polisi yang bersiaga, berusaha mengurai masa untuk menghentikan keributan. Namun, masa AMP melakukan aksi provokatif dengan lemparan batu.

Sekitar satu jam kemudian, keributan tersebut bisa dihentikan. Para mahasiswa yang tergabung dalam AMP, langsung dievakuasi polisi menggunakan truk Polres Malang Kota.

Kapolres Malang Kota, AKBP Asfuri mengatakan, aksi yang dilakukan AMP memang tidak memiliki izin. "Mereka menyampaikan pemberitahuan, tetapi tidak ada penanggungjawabnya," tegasnya.

Selain persoalan pemberitahuan izin, aksi ini terpaksa dibubarkan, karena sudah mengganggu ketertiban umum, dan menyampaikan seruan yang memecah belah persatuan Indonesia.
(eyt)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.6467 seconds (0.1#10.140)