Ini Isi Pesan Risma kepada 100 Anggota Paskibra

Kamis, 15 Agustus 2019 - 14:58 WIB
Ini Isi Pesan Risma kepada 100 Anggota Paskibra
Risma mengukuhkan 100 anggota Paskibraka di Balai Kota Surabaya. Foto/SINDOnews/Aan Haryono
A A A
SURABAYA - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengukuhkan 100 pelajar pilihan dalam Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) Kota Surabaya 2019.

Mereka akan menjalankan mandat sebagai petugas upacara HUT ke-74 RI, pada 17 Agustus mendatang.

Risma menuturkan, mereka dipilih dari tahap seleksi ribuan peserta, dari SMA sederajat se-Surabaya sejak beberapa bulan lalu. Setelah melalui beberapa seleksi, maka diambil 100 Paskibraka yang mengikuti latihan intens mempersiapkan upacara pengibaran bendera pusaka.

"Kalian orang yang beruntung bisa mendapatkan kesempatan ini karena ribuan peserta ingin seperti kalian sekarang. Inilah kesempatan kalian membuktikan yang terbaik untuk bumi nusantara tercinta,” kata Risma, Kamis (15/8/2019).

Risma mengatakan, untuk membuktikan kecintaan pada negara, bisa melalui berbagai cara. Termasuk mengibarkan bendera sang merah putih di HUT ke-74 RI. Pengibaran bendera tidaklah hanya sebatas menaikkan kain berwarna merah dan putih saja, melainkan esensi atas perjuangan para pahlawan yang membuat Indonesia berhasil merdeka.

“Banyak sekali pahlawan yang gugur karena ingin mengubah bendera merah putih biru menjadi merah putih saja. Padahal itu risikonya besar sekali tapi mereka (pahlawan) dengan berani melakukannya, bahkan tidak peduli nyawa,” kata dia.

Perjuangan Paskibra, kata dia, tidak berhenti setelah upacara berakhir. Namun setelah upacara ini masih banyak yang harus dilakukan untuk membuktikan kecintaan pada negeri melalui prestasi-prestasi yang harus dicapai.

“Kalian berhak berhasil. Ingat ya, kalau para pejuang dulu dengan susah payah membuat Indonesia Merdeka. Kita harus menjaga kemerdekaan ini. Buat bangga guru, orang tua, dan bumi tercinta nusantara,” kata Risma.

Wali kota perempuan pertama di Surabaya ini juga berpesan kepada mereka agar tidak meninggalkan kebiasaan selama menjalani pelatihan di karantina. Sebab, selama berada di karantina, mereka diajarkan lebih displin, dan dibekali pengetahuan cinta kebangsaan.

Dia juga berharap kebiasaan yang dilakukan saat di karantina itu dapat ditularkan kepada teman-teman dan saudara. “Setelah kembali ke rumah masing-masing, saya berharap kebiasaan-kebiasaan yang sudah diajarkan tetap kalian lakukan, dan tularkan kedisiplinan itu pada sekitarnya,” pungkas dia.
(nth)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.0726 seconds (0.1#10.140)