KPAI: Balita Asal Jember Jangan Tergesa-gesa Diadopsi

Kamis, 15 Agustus 2019 - 21:06 WIB
KPAI: Balita Asal Jember Jangan Tergesa-gesa Diadopsi
Balita berinisial N asal Jember, yang ditemukan memeluk jenazah ayahnya selama tiga hari tidak tergesa-gesa diadobsi. Foto/Ist.
A A A
JAKARTA - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) minta bayi 14 bulan yang ditemukan warga Perumahan Kaliwining Asri, Kabupaten Jember, tidak diadobsi dahulu.

Bayi berinisial N tersebut, ditemukan warga saat sedang menangis sambil menunggui jenazah ayahnya, Aan Junaidi alias Fauzi (40) di rumahnya, Rabu (14/8/2019). Diduga ayah bayi tersebut meninggal dunia sejak tiga hari sebelum ditemukan.

"Nanti kita bisa melihat siapa yang paling pas dari pihak keluarga terdekat, siapa yang paling cocoklah. Ya jangan diadopsi dulu, kalau ada kerabat dekat dan kalau tidak ada ya komunitas tidak apa-apa menurut saya. Sambil memberitahukan kepada ibunya," ungkap Wakil Ketua KPAI, Rita Pranawati saat dihubungi Sindo (15/8/2019).

"Prinsipnya kita prihatin karena anak masih sangat kecil, kemudian dia belum bisa berekpresi, belum bisa ngomong, kemudian orangtuanya atau ayahnya sebagai pengasuh utamanya meninggal," ungkap Rita.

Rita mengatakan, anak ini sebenarnya masih terlalu kecil untuk melihat situasi yang sedang dia alamai. Sehingga, lebih mudah untuk direhabilitasi. "Anak ini harus lebih senang, dan harus punya pengasuh pengganti," ujarnya.

Ia pun menyarankan jika ada kasus seperti ini pengasuhan anak berbasis komunitas harus diutamakan. "Memang kedepan, kalau ada kasus seperti ini sebenarnya pengasuhan harus berbasis komunitas. Ya kalau ada apa-apa dengan anak ini kan sebenarnya tetangga yang lain tahu," katanya.

Sehingga, Rita pun mendorong adanya kepedulian terhadap tetangga. "Itu penting, sebenarnya keluarga yang paling dekat adalah tetangga. Kalau ada apa-apa termasuk dengan anak ya sebenarnya tetangga," tegasnya.

"Ya memang prihatin sekali, di era distrubsi seperti ini memang harus tetap menjaga silaturahmi dengan tetangga karena tidak hanya dunia maya tapi kan harus melihat tetangga dengan baik. Dimanapun kita berada kita harus tetap baik dengan tetangga. Anak ini juga jangan sampai keluar," jelas Rita.
(eyt)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.7480 seconds (0.1#10.140)