Untag Surabaya Sabet Akreditasi A, Ini Kata Bambang DH

Minggu, 18 Agustus 2019 - 17:30 WIB
Untag Surabaya Sabet Akreditasi A, Ini Kata Bambang DH
Bambang DH.Foto/dok
A A A
SURABAYA - Di HUT Kemerdekaan RI ke-74, sektor pendidikan masih menghadapi banyak hambatan, terutama soal mutu. Meski demikian, Yayasan Perguruan Tujuh Belas Agustus (YPTA) Surabaya membuktikan mampu mempertahankan kualitasnya.

“Universitas Tujuh Belas Agustus (Untag) berada di rangking 57 dari total 4.470 Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Perguruan Tinggi Swasta) se-Indonesia.

Tak hanya itu untuk jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA), sekitar 70 persen lulusannya diterima di PTN,” ujar Ketua Dewan Pembina YPTA Surabaya, Bambang Dwi Hartono, Minggu (18/8/2019).

Menurut Bambang DH, panggilan akrab Bambang Dwi Hartono, ini pencapaian sangat luar biasa. Apalagi, dari banyaknya jumlah PTS di Jawa Timur (Jatim), Untag menjadi salah satu PTS dengan akreditasi A.

Menurut catatan, hanya ada 7 PTS di provinsi ini yang terakreditasi A. Pencapaian luar biasa ini tentu saja tak lepas dari peran serta semua pihak. Mulai dari sarana prasarana hingga Sumber Daya Manusia (SDM) guru yang profesional dan berprestasi.

“Kita telah menyelesaikan gedung baru 10 lantai, ini akan mendukung proses belajar mengajar mahasiswa baru.

Sedangkan untuk SDM juga mendapatkan perhatian khusus dengan meningkatkan kesejahteraannya,” imbuh Bambang DH.

Di jenjang sekolah menengah pertama (SMP) dan SMA juga mendapatkan capai prestasi yang luar biasa. Diketahui ada 2 guru SMP-17 Agustus (Tag) yang menjadi guru inti dalam pembuatan soal ujian nasional, yaitu untuk bidang studi Matematika dan Bahasa Inggris. “Ini membuktikan kualitas pengajar kami juga bagus,” tuturnya.

Menurut Bambang DH, rasio antara guru dan siswa di SMP dan SMA dibawah YPTA tetap dipertahankan. Ini gar output dari proses belajar mengajar berkualitas.

“Di Finlandia manajemen pengelolaan pendidikannya sangat bagus. Guru minimal S2. Satu kelas diberi lebih dari 1 guru. Selain itu, satu rombongan belajar maksimal hanya 20 siswa. Sehingga guru dalam mendampingi dan mendidik tidak bersifat classical tapi indivual,” jelasnya.

Mengenai pengembangan YPTA ke depan, lanjut Bambang DH, untuk Untag sendiri saat ini sedang menunggu realisasi Fakultas Kedokteran. Bambang DH berjanji pendirian Fakultas Kedokteran dipastikan akan membantu pemerataan tenaga medis. Ini karena pihaknya fokus ke daerah luar Jawa dengan melakukan kerjasama langsung dengan pemerintah daerah.

“Kami ingin menurunkan kesenjangan rasio antara tenaga medis dan pasien (warga) yang dilayani. Kalau di Jawa sudah dianggap cukup, kita komitmen untuk kerjasama dengan Kepala Daerah Indonesia bagian Timur agar putra daerahnya kuliah di Kedokteran Untag. Kami pun menjamin mereka setelah lulus kembali ke daerah masih-masing,” tegasnya.

Terpisah, Kepala Sekolah SMA-Tag Prehantoro membenarkan bahwa lebih dari 70 persen lulusan SMA-Tag diterima di PTN. Kedepan, untuk mengikuti perkembangan jaman di era digitalisasi dan globalisasi, siswa kelas 10 nantinya akan menggunakan kurikulum berbasis digital.

“Sumber belajar, tugas siswa dikerjakan secara online. Juga ada grup komunikasi antara guru dan orang tua wali murid serta student exchange ke Malaysia dan Singapura.
(msd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.8677 seconds (0.1#10.140)