Loncatan Pembangunan Desa di Indonesia Jadi Percontohan Dunia

Senin, 19 Agustus 2019 - 15:43 WIB
Loncatan Pembangunan Desa di Indonesia Jadi Percontohan Dunia
Sekretaris Jenderal Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi, Anwar Sanusi memberikan pemaparan tentang pembangunan desa di Korea Selatan. Foto/Ist.
A A A
JAKARTA - Keberhasilan pembangunan desa di Indonesia, diseminasi ke seluruh dunia. Salah satunya, akan diimplementasikan dalam kegiatan kerjasana Negara Selatan-selatan.

Upaya diseminasi terkait tata kelola desa di Indonesia, tersebut, diungkapkan Jorge Chediek, UNOSSC Director and Envoy of the Secretary General on South-South Cooperation, dalam acara Third Steering Committee Meeting for the Facility/Programme for Capacity Development for Poverty Reduction through South-South and Triangular Cooperation in Science and Technology, di Seoul, Senin (19/8/2019).

"Indonesia harus menjadi leader dalam kerja sama negara-negara selatan-selatan, karena telah membangun desa dengan kemajuan yang melompat selama ini," ujar Jorge Chediek

Dalam kesempatan itu Sekretaris Jenderal Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi, Anwar Sanusi, menekankan masa depan kerja sama antara Negara Selatan-Selatan sangat penting untuk memajukan dunia.

"Indonesia mengajukan diri sebagai salah satu negara yang bisa menyajikan berbagai inovasi dari desa, dan lokasi-lokasi desa inovatif yang bisa dijunjungi lalu dijadikan bahan pembelajaran bagi negara-negara lain," ujarnya.

Lebih lanjut, Anwar Sanusi mengajukan dua proposal utama, yaitu Village Innovation Learning Center dan Kowledge Management System. Village Innovation Leraning Center ialah desa-desa yang cocok dijadikan lokasi untuk belajar secara langsung di lapangan. Inilah desa-desa yang akan dikunjungi negara-negara lain saat studi banding atau belajar langsung di desa.

"Kowledge Management Systems mempersiapkan segala aspek kemajuan desa di Indonesia, yang sudah dicapai hingga saat ini. Kegiatan ini meliputi persiapan bahan-bahan pembelajaran, mekanisme pembelajaran, hingga publikasi internasional sehingga kemajuan desa-desa Indonesia, bisa dikaji dan dinikmati negara-negara lain juga," tuturnya.

Dia juga menunjukkan lompatan kemajuan pembangunan desa, yang terjadi sejak 2015. Hal ini tercapai terutama karena komitmen pemerintah pusat sehingga efeknya bersifat nasional.

Komitmen itu, ditunjukkan dengan dana desa yang ditransfer ke seluruh desa secara berkelanjutan, pendampingan yang meliputi seluruh desa, dan terbentuknya Kementerian Desa, PDT, dan Transmigrasi yang mengurus tata kelola pembangunan desa dari pusat sampai daerah.

Pada saat ini target pembangunan desa menurut Renacana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJMN) 2015-2019 telah tercapai. Telah terentaskan 6.518 desa tertinggal menjadi desa berkembang, dan tercapai 2.456 desa mandiri. Ini melebihi target pengentasan 5.000 desa tertinggal dan pencapaian 2.000 desa mandiri.

"Setelah desa-desa sudah teruji maju, kini saatnya Indonesia menguatkan soft diplomacy melalui diseminasi kemajuan desa-desa di Indonesia kepada dunia global. Inilah tahap yang saat ini sedang dikembangkan Kementerian Desa, PDT, dan Transmigrasi baik melalui publikasi, diplomasi, maupun kerjasama antar Negara-negara Selatan. Ini akan menjadi tahap lanjut dari baru pembangunan desa," pungkas Anwar Sanusi.
(eyt)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.8834 seconds (0.1#10.140)