Wow! Limbah Kulit Kopi Ternyata Bisa Menjadi Biogas

Selasa, 20 Agustus 2019 - 10:44 WIB
Wow! Limbah Kulit Kopi Ternyata Bisa Menjadi Biogas
Mahasiswa doktoral (S3) Departemen Teknik Kimia Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Toto Iswanto berhasil mengubah limbah kulit kopi menjadi biogas. Foto/Ist.
A A A
SURABAYA - Pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT) terus dikebut. Bahkan limbah kulit kopi ternyata bisa diubah menjadi biogas, untuk bahan bakar yang ramah lingkungan.

Mahasiswa doktoral (S3) Departemen Teknik Kimia Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Toto Iswanto berhasil mengubah limbah kulit kopi menjadi biogas yang lebih optimal.

Toto menuturkan, ketika dilakukan pengolahan buah kopi selalu akan dihasilkan limbah kulit kopi yang dapat menyebabkan masalah serius terhadap lingkungan sekitar jika tidak dimanfaatkan dengan baik.

"Saya mencoba menciptakan biogas dari limbah tersebut dengan memanfaatkan mikro organisme tertentu," kata Toto, Selasa (20/8/2019).

Penelitian ini dijadikan disertasi doktor baginya. Untuk tahap awal dilakukan dengan memanfaatkan feses dari binatang luwak. Perlakuan tersebut dapat mengurangi kandungan lignin sebesar 35,25 persen dan zat inhibitor (kafein, tanin, dan fenol bebas) lebih dari 95 persen.

Wow! Limbah Kulit Kopi Ternyata Bisa Menjadi Biogas


Selain itu, terdapat alternatif yang lain dengan memberikan perlakukan awal terhadap kulit kopi tersebut dengan memberikan Alkalin Hidrogen Peroksida (AHP) yang diikuti dengan menggunakan cairan rumen sapi.

Cairan itu juga merupakan salah satu limbah yang berasal dari tempat pemotongan hewan. “Jadi kita mengolah limbah (kulit kopi) menggunakan limbah (cairan rumen sapi) dan menghasilkan biogas yang bermanfaat,” kata pria kelahiran 30 April 1992 ini.

Ia melanjutkan, jumlah biogas yang dihasilkan dengan menggunakan cara pada penelitiannya dapat menghasilkan 50 kali lebih banyak volumenya. Selain itu, nantinya biogas yang dihasilkan bisa menjadi sumber energi yang menjanjikan pada masa yang akan datang.

Pada sisi yang lainnya, alumnus S-1 Teknik Kimia ITS ini sendiri merupakan salah satu mahasiswa yang memperoleh beasiswa program Pendidikan Magister Menuju Doktor untuk Sarjana Unggul (PMDSU) dari Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti).

Selain itu, mahasiswa tersebut juga pernah menjadi peneliti di Indonesia Culture Collection (InaCC) dan Pusat Riset Bioteknologi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)-Biologi, Cibinong.
(eyt)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.4201 seconds (0.1#10.140)