Senangnya Muslicah, Janda Miskin Terima Bantuan TKSK Dinsos

Rabu, 21 Agustus 2019 - 13:31 WIB
Senangnya Muslicah, Janda Miskin Terima Bantuan TKSK Dinsos
Kepala Dinsos Ludfi Ariyono menyerahkan bantuan ke Muslicah, warga kurang mampu, di Mojosari, Mojokerto.Foto/SINDONews/Tritus Julan.
A A A
MOJOKERTO - Wajah Muslicah, mendadak sumringah senang. Yakni, saat belasan Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK), Dinas Sosial (Dinsos) menyambangi gubuk sederhana di Dusun/Desa Modopuro, Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto, Rabu (21/8/2019).

Maklum saja, wanita tua yang kini berusia 70 tahun itu, belum lama ini ditinggal sang suami, Paisan, 83, menghadap sang Khalik. Penjual buah itu meninggal akibat menderita penyakit. Praktis, sudah lebih dari tiga bulan ini, Muslicah hidup sendiri. Tanpa sanak famili yang menemani.

"Hari ini tepat 100 harinya pak Paisan, kami dari TKSK Dinsos Kabupaten Mojokerto bermasud memberikan sumbangan untuk meringankan beban beliau. Meski tidak ada anggaran kita tetap berupaya," kata Kepala Dinsos Kabupaten Mojokerto, Ludfi Ariyono.

Muslicah merupakan warga dengan kategori kurang mampu. Selama ini, dia bekerja sebagai buruh pengupas bawang merah. Meski lebih banyak hari-harinya dihabiskan untuk mengurus sang suami sebelum meninggal. Sebab, pekerjaan mengupas bawang yang dilakoni selama ini, juga tak tentu.

"Memang tidak setiap hari, kalau ada panggilan saja bu Muslicah ini baru bekerja. Tempat kerjanya juga sangat jauh, sekitar 10 kilometer lebih dari rumahnya ini. Beliau naik sepeda angin kalau kerja," kata Ludfi saat berkunjung ke rumah Muslicah.

Pekerjaan sebagai buruh kupas bawang, sudah dilakoni Muslicah sejak belasan tahun silam. Satu harinya, dia hanya mendapatkan upah sekitar Rp70.000. Itupun tak tentu. Sepekan, hanya satu hingga dua kali saja. Sementara kebutuhan hidup tak bisa ditunda.

Kendati masuk kategori lansia kurang mampu, namun Muslicah tak masuk dalam penerima bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) Lansia dari pemerintah. Dia hanya terdaftar penerima Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dari pemerintah.

"Ke depan kami ajukan untuk mendapatkan bantuan PKH Lansia atau Aslut (Asistensi Lanjut Usia Terlantar). Diharapkan dengan bantuan itu, bisa digunakan untuk mencukupi kebutuhan hidup bu Muslicah. Karena beliau sebatangkara, tidak memiliki sanak keluarga," kata Ludfi.

Tak hanya itu, Ludfi juga memastikan bahwa Muslicah bakal mendapatkan Kartu Indonesia Sehat (KIS). Sebab, selama ini, Muslicah menggunakan BPJS mandiri. Akan tetapi, karena tak mampu membayar, asuransi kesehatan itupun akhirnya tak berfungsi.

"Betul, katanya kan dulu belum dapat KIS, maka ke depan akan kita fasilitasi untuk mendapatkan KIS. Sehingga kedepannya terkait dengan masalah kesehatan, bisa dibantu oleh pemerintah Kabupaten Mojokerto," kata Ludfi.
(nth)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.0290 seconds (0.1#10.140)