Wow! 7.300 Orang Rebutan 1.150 Lowongan di Bursa Kerja Terbuka

SURABAYA - Bursa kerja terbuka yang digelar di Kota Pahlawan, langsung diserbu ribuan pencari kerja. Mereka memperebutkan 1.150 lowongan kerja di 40 perusahaan swasta.

Bursa kerja yang berlangsung dua hari ini, digelar di Gedung Wanita Candra Kencana Jalan Kalibokor Selatan, Kota Surabaya. Tidak tanggung-tanggung, selama dua hari saja sudah ada 7.300 orang yang berebut untuk bisa diterima dalam kuota 1.150 lowongan kerja.

Asisten Perekenomian dan Pembangunan Pemkot Surabaya, M. Taswin menuturkan, pada era industri 4.0, perusahaan membutuhkan tenaga kerja yang memiliki multi skill.

"Persaingan sekarang semakin kompetitif. Tenaga yang dibutuhkan harus benar-benar punya kualitas. Apalagi saat ini sudah masuk industri kreatif 4.0," kata Taswin, Rabu (21/8/2019).

Ia melanjutkan, salah satu contoh penerapan industri 4.0 adalah sistem pembayaran tol yang menggunakan e-money. Selain itu, berbagai layanan aplikasi yang bertujuan untuk memudahkan masyarakat juga sudah tersedia. Hal ini pastinya berdampak pada efisiensi tenaga kerja.

"Hal-hal semacam itu yang tidak saya duga sebelumnya, untuk itu persaingan yang semakin ketat ini saya berharap para pencari kerja juga menyiapkan skill pendukung lain agar dapat diperhitungkan," jelasnya.



Kepala Bidang Penempatan dan Perluasan Kesempatan Kerja Disnaker Kota Surabaya, Wieke Widyawati mengatakan, dalam hari ini jumlah peserta mencapai 4.211 pencari kerja. Peserta tersebut tidak hanya dari Kota Surabaya saja, namun diikuti umum dari berbagai kota.

"Selama dua hari ini menurut angka pendaftaran mencapai 7.300 pencaker. Namun yang asli pendaftar dari warga Surabaya sebanyak 2.652," kata Weike.

Sementara itu, kata Weike, total lowongan pekerjaan yang dibutuhkan pada 40 perusahaan tersebut adalah 1.150. Maka dari itu, pihaknya berharap agar pencaker dapat berkompetisi dengan maksimal di skesempatan ini.

"Mudah-mudahan mereka mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan keinginannya, dan perusahaan juga mendapatkan tenaga kerja yang dibutuhkan," katanya.