Serbuan Mematikan Marinir TNI AL dan Marinir AS di Banyuwangi
A
A
A
BANYUWANGI - Suasana pagi di Dusun Kali Selogiri, yang masuk wilayah Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro, Kabupaten Banyuwangi, pada Rabu (21/08/2019) tidak seperti biasanya.
Pagi itu suasana desa di tengah Hutan Selogiri, yang biasanya ramai oleh aktivitas warga untuk berangkat ke kebun kopi, berubah menjadi sepi.
Dusun yang dihuni oleh 70 kepala keluarga ini, ternyata mulai diduduki musuh. Mereka menguasai daerah strategis yang berada di ketinggian di daerah Hutan Selogiri.
Pasukan musuh mendidikan pos pantau di Dusun Kali Selogiri, dan aktif berpatroli melakukan penggalangan terhadap masyarakat di sekitar hutan.
Dengan adanya kejadian tersebut, prajurit Korps Marinir TNI AL bekerjasama dengan Marinir Amerika Serikat (AS), mendapat perintah dari satuan atas untuk merebut kembali Dusun Kali Selogiri dari kekuasaan musuh.
Komandan Satgas Latma Platex 2019, Mayor Mar. Eko Budi Prasetyo menurunkan satu kompi di bawah pimpinan Lettu Mar. Presly dengan dua Peleton di bawah Komandan Peleton Lettu Mar. Irsyadul, dan Lettu USMC Clark untuk melaksanakan tugas merebut Dusun Kali Selogiri.
Setelah melaksanakan penyelidikan, Lettu Mar. Presly menempatkan anak buahnya untuk mengepung dan merebut kembali Dusun Kali Selogiri.
Saat pasukan marinir kedua negara melakukan serbuan, baku tembak tidak bisa dihindarkan lagi. Musuh yang menyebar di seluruh dusun berhasil dilumpuhkan, dan Dusun Kali Selogiri berhasil direbut kembali oleh pasukan gabungan marinir.
Kejadian tersebut, adalah skenario latihan Operasi Daerah Hutan Berpenduduk (ODHB) yang merupakan salah satu materi dalam Latma Platoon Exchange tahun 2019.
ODHB merupakan gabungan dari materi yang telah dilatihkan dalam Latma Platex 2019, yaitu menembak, penanganan dan pemeriksaan tawanan, patroli penyelidik, patroli tempur dan Close Quarter Battle (CQB) atau pertempuran jarak dekat.
Mayor Mar. Eko Budi Prasetyo mengatakan, latihan ODHB tersebut dilaksanakan dalam rangka mengasah naluri tempur marinir kedua negara dihadapkan dengan medan perbukitan dan perkampungan.
"Selain itu juga untuk meningkatkan profesionalisme komandan kompi, komandan peleton dan komandan regu dalam memanuverkan prajuritnya," ujarnya.
Turut hadir dan menyaksikan dalam latihan tersebut Perwira Interpreter Mayor Mar. Anton Waris Kuncoro; Pasiops Yonif 3 Marinir, Mayor Mar. Iskandar Muda Tanjung; Pabandya Sops Kormar, Kapten Mar. Bagus Sutrisno; dan Kapten USMC Alfarado.
Pagi itu suasana desa di tengah Hutan Selogiri, yang biasanya ramai oleh aktivitas warga untuk berangkat ke kebun kopi, berubah menjadi sepi.
Dusun yang dihuni oleh 70 kepala keluarga ini, ternyata mulai diduduki musuh. Mereka menguasai daerah strategis yang berada di ketinggian di daerah Hutan Selogiri.
Pasukan musuh mendidikan pos pantau di Dusun Kali Selogiri, dan aktif berpatroli melakukan penggalangan terhadap masyarakat di sekitar hutan.
Dengan adanya kejadian tersebut, prajurit Korps Marinir TNI AL bekerjasama dengan Marinir Amerika Serikat (AS), mendapat perintah dari satuan atas untuk merebut kembali Dusun Kali Selogiri dari kekuasaan musuh.
Komandan Satgas Latma Platex 2019, Mayor Mar. Eko Budi Prasetyo menurunkan satu kompi di bawah pimpinan Lettu Mar. Presly dengan dua Peleton di bawah Komandan Peleton Lettu Mar. Irsyadul, dan Lettu USMC Clark untuk melaksanakan tugas merebut Dusun Kali Selogiri.
Setelah melaksanakan penyelidikan, Lettu Mar. Presly menempatkan anak buahnya untuk mengepung dan merebut kembali Dusun Kali Selogiri.
Saat pasukan marinir kedua negara melakukan serbuan, baku tembak tidak bisa dihindarkan lagi. Musuh yang menyebar di seluruh dusun berhasil dilumpuhkan, dan Dusun Kali Selogiri berhasil direbut kembali oleh pasukan gabungan marinir.
Kejadian tersebut, adalah skenario latihan Operasi Daerah Hutan Berpenduduk (ODHB) yang merupakan salah satu materi dalam Latma Platoon Exchange tahun 2019.
ODHB merupakan gabungan dari materi yang telah dilatihkan dalam Latma Platex 2019, yaitu menembak, penanganan dan pemeriksaan tawanan, patroli penyelidik, patroli tempur dan Close Quarter Battle (CQB) atau pertempuran jarak dekat.
Mayor Mar. Eko Budi Prasetyo mengatakan, latihan ODHB tersebut dilaksanakan dalam rangka mengasah naluri tempur marinir kedua negara dihadapkan dengan medan perbukitan dan perkampungan.
"Selain itu juga untuk meningkatkan profesionalisme komandan kompi, komandan peleton dan komandan regu dalam memanuverkan prajuritnya," ujarnya.
Turut hadir dan menyaksikan dalam latihan tersebut Perwira Interpreter Mayor Mar. Anton Waris Kuncoro; Pasiops Yonif 3 Marinir, Mayor Mar. Iskandar Muda Tanjung; Pabandya Sops Kormar, Kapten Mar. Bagus Sutrisno; dan Kapten USMC Alfarado.
(eyt)