Unusa Kembangkan Kewirausahaan yang Berdampak Sosial

Kamis, 22 Agustus 2019 - 18:17 WIB
Unusa Kembangkan Kewirausahaan yang Berdampak Sosial
Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa dalam peresmian One Penastren One Product (OPOP) Training Center yang berada di Kampus Unusa, Surabaya, Kamis (22/8/2019). Foto/Ist
A A A
SURABAYA - Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) meresmikan Center of Humane Entreprenur Development. Kini Unusa merupakan kampus untuk pengembangan kewirausahaan.

Kewirausahaan yang dikembangkan untuk para mahasiswa, sehingga bisa berkarya kelak ketika sudah luluh kuliah, bukan sekedar yang mementingkan bisnis semata, tetapi kewirausahaan yang memiliki dampak sosial.

Peresmian ini juga dihadiri oleh Presiden International Council for Small Business (ICSB) dari Mesir, Ahmed Mohamed Osman, dan pengagas Human Entrepreneurship, yakni guru besar dari Korea Selatan, Ki-Chan Kim dari Korea, Kamis (22/8/2019).

Hadir dalam kesempatan tersebut Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa; Hermawan Kartajaya, Chairman ICSB Indonesia; Ketua Yarsis, Mohammad Nuh, dan beberapa bupati serta rektor perguruan tinggi negeri dan swasta di Jatim.

Selain menyaksikan peresmian Center of Humane Entreprenur Development, Khofifah juga menandatangani peresmian One Penastren One Product (OPOP) Training Center yang berada di Kampus Unusa.

Dia berharap Unusa menjadi kampus yang mampu ikut di dalam menggerakan pertumbuhan ekonomi di Jatim. Melalui dua fasilitas yang telah diresmikan itu, Gubernur berharap sumbangsih Kampus Unusa terhaap warga NU di Jatim makin dirasakan.

"Sesuai namanya yang mengusung nama besar NU, keberadaan kampus Unusa diharapkan dapat berkontribusi positif bagi masyarakat Jawa Timur, khusunya warga Nahdilyin," kata Khofifah.

Unusa Kembangkan Kewirausahaan yang Berdampak Sosial


Center of Humane Entreprenur Development merupakan sebuah konsep kewirausahaan yang dikembangkan oleh Ki-Chan Kim dari Korea Selatan, bersama Tim Indonesia yang diketuai Jacky Mussry, Dekan MarkPlus Institute.

Kim membagi definisi kewirausahaan ke dalam tiga kategori. Pertama, entrepreneurship 1.0, yaitu pengusaha yang bekerja untuk dirinya sendiri demi mencari nafkah pribadi; Kedua, entrepreneurship 2.0, adalah pengusaha yang bekerja untuk sebuah organisasi; dan ketiga, entrepreneurship 3.0 yang bekerja untuk masyarakat dan kemanusiaan.

Rektor Unusa, Achmad Jazidie menjelaskan, peresmian Center of Humane Entreprenur Development menunjukan bahwa Unusa serius dalam mengembangkan kewirausahaan berbasis teknologi yang memiliki dampak sosial.

"Sejalan dengan pelaksaaan entrepreneur plus (Enplus) yang telah memasuki tahun keempat, Unusa terus berkomotmen mengembangkan ke arah yang lebih memberikan dampak dan kemanfaatan kepada masyarakat," ujarnya.

Enplus merupakan nama kegiatan mahasiswa di Unusa yang tidak hanya mendorong jiwa kewirausahaan semata, tapi memumbuhkan jiwa wirausahawan yang memiliki nilai-nilai jiwa keabadian yang secara eksplisit disertai nilai-nilai keislaman.

"Bagi Unusa tidak cukup entrepreneur dalam pengertian yang lazim. Wirausahawan yang mulia adalah wirausahawan yang sadar bahwa sebagian keuntungan yang didapat dari usahanya merupakan hak orang lain. Sehingga bila nanti berusaha dan mendapatkan keuntungan, maka disadari dari awal bahwa sebagian dari keuntungan itu ada hak orang lain," kata Jazidie

Peresmian ini juga, untuk memberikan kekuatan tambahan bagi Unusa dalam menjalankan program Pemprop Jatim dalam One Penastren One Product (OPOP) yang telah dicanangkan gubernur bersama beberapa kepala dinas di Jatim.

"Sungguh sebuah kehoramtan bagi Unusa dipercaya dalam mengembangkan salah satu fasilitas untuk bisa menggerakan pertumbuhan ekonomi di masyarakat utamanya di Jatim," katanya

Dia berharap dengan peresmian dua fasilitas ini, diharapkan dapat memicu semangat kewirausahaan mahasiswa Unusa dan melangkapi kegiatan Enplus yang sudah ada.
(eyt)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.9738 seconds (0.1#10.140)