Sinar Mas Land Ancang-ancang Garap Superblok di Surabaya Barat

Jum'at, 14 September 2018 - 10:51 WIB
Sinar Mas Land Ancang-ancang Garap Superblok di Surabaya Barat
Sinar Mas Land Ancang-ancang Garap Superblok di Surabaya Barat
A A A
SURABAYA - Kendati pasar properti sedang lesu, namun Sinar Mas Group tetap ekspansif menggarap proyek baru. Saat ini, salah satu pengembang besar di Indonesia itu ancang-ancang akan mengembangkan proyek superblok di kawasan Wisata Bukit Mas (WBM). Proyek ini berlokasi di Surabaya Barat.

Section Head WBM, Mario Eduardo mengatakan, proyek ini terdiri dari apartemen dan area komersial. Rencananya akan menyasar segmen premium karena berada di lokasi yang strategis.

Pemasaran akan dilakukan tahun depan. Dalam pengembangan superblok tersebut akan disiapkan lahan seluas 10 hektare yang tersisa di kawasan WBM. “Secara teknis detail proyek tersebut masih menunggu dari Jakarta. Saat ini kami masih melihat situasi pasar, terutama di tahun politik ini,” katanya, Jumat (13/9/2018).

Sinar Mas cukup optimistis melihat pasar properti di Surabaya. Terutama di wilayah barat. Ini tak lepas dari rencnaa Pemkot Surabaya yang akan membangun Jalan Lingkar Luar Barat (JLLB). Jalan itu melewati proyek WBM. Di Surabaya barat sendiri merupakan kawasan hunian yang cukup berkembang.

Di sana terdapat sejumlah developer besar seperti Pakuwon Jati, Ciputra, Intiland hingga Bukit Darmo. “Superblok di WBM memiliki investasi yang tinggi dan menguntungkan. Jika JLLB sudah selesai, harga properti akan naik berlipat-lipat,” ujar Mario.

Sementara itu, Managing Director President Office Sinar Mas Land, Dhony Rahajoe menyatakan, meski rupiah melemah terhadap dollar Amerika Serikat (AS), namun hal itu tidak terlalu berpengaruh terhadap sektor properti. Pasalnya, sebagian besar proyek Sinar Mas Land menggunakan material lokal. Memang ada material yang terpengaruh dollar AS seperti besi, tapi jumlahnya tidak begitu banyak. “Untuk menggenjot penjualan, saat ini kami gencar mengadakan promosi,” terangnya.
(vhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.0493 seconds (0.1#10.140)