Triwulan II 2019 Investasi di Surabaya Mencapai Rp18,34 Triliun

Jum'at, 23 Agustus 2019 - 14:01 WIB
Triwulan II 2019 Investasi di Surabaya Mencapai Rp18,34 Triliun
Triwulan II 2019 Investasi di Surabaya Mencapai Rp18,34 Triliun
A A A
SURABAYA - Data Dinas Penanaman Modal dan pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Kota Surabaya mencatat, selama triwulan II 2019, realisasi investasi di Kota Surabaya mencapai Rp18,34 triliun. Angka ini melambat dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp35,37 triliun.

Sektor usaha yang paling menyerap investasi adalah sektor perdagangan dengan nilai Rp7,8 triliun. Namun angka tersebut lebih rendah dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp13 triliun.

Kedua adalah jasa kontruksi senilai Rp6 trilun. Disusul sektor transportasi darat sebesar Rp3 triliun. Ketiga sektor tersebut menguasai lebih dari 80 persen investasi di kota Pahlawan.

Sisanya adalah sektor pergudangan, perhotelan, jasa usaha makanan dan minuman, hiburan dan rekreasi, jasa perjalanan pariwisata, kesehatan, spa, perikanan dan peternakan serta pendidikan.

“Tahun ini kami targetkan investasi di Surabaya bisa naik 10 persen,” kata Kepala Bidang Promosi dan Pengembangan Potensi Penanaman Modal DPM-PTSP Surabaya, Witarko Agung Samudera, Selasa (22/8/2019).

Untuk penyerapan tenaga kerja, selama triwulan II 2019, jumlah tenaga yang terserap sebanyak 91.666 orang. Jumlah itu hampir sama seperti periode yang sama tahun lalu sebanyak 91.417 tenaga kerja.

Dari sejumlah sektor usaha, yang paling menyerap tenaga kerja adalah sektor perdagangan. Jumlah tenaga kerja yang terserap ke sektor ini sebanyak 84.159 orang. Disusul transportasi darat sebanyak 1.593 tenaga kerja, perindustrian, 1.496 tenaga kerja, jasa konstruksi 1.075 tenaga kerja, jasa usaha makanan dan minuman 1.440 tenaga kerja.

Staf Ahli Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur (Jatim), Jamhadi mengatakan, invetasi di kota Surabaya dalam beberapa tahun terakhir ini berkembang. Saat ini, negara yang paling banyak berinvestasi di Surabaya adalah Singapura. Kemudian ada Jepang, Korea Selatan, Amerika Serikat, Inggris, China dan Arab Saudi.

“Sebelumnya, China dan Arab Saudi berada di urutan 17 dan 27. Tapi kini masuk sebagai negara invetasi lima besar di Surabaya. Untuk sektornya, invetasi di Kota Surabaya, terbesar tetap di sektor jasa dan perdagangan,” kata Jamhadi.

Sesuai dengan Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Kota Surabaya, lanjut Jamhadi, 48 persen disumbang dari sektor jasa dan perdagangan, 17 persen industri pengolahan dan 11 persen transportasi, telekomunikasi.

Untuk konsisten sebagai kota jasa dan perdagangan, kata dia, Surabaya harus menjadi kota investasi berkelas dunia. “Salah satu fasilitas yang sudah siap adalah jumlah hotel di Surabaya yang mencapai 221 hotel,” tandasnya.
(msd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 6.0026 seconds (0.1#10.140)