Pengurus Anyar PDIP Kota Pahlawan Dinilai Jalan di Tempat

Sabtu, 24 Agustus 2019 - 08:43 WIB
Pengurus Anyar PDIP Kota Pahlawan Dinilai Jalan di Tempat
Kader dan simpatisan PDIP saat mengikuti deklarasi pemilu damai beberapa waktu lalu. Foto/Dok SINDOnews/Ali Masduki
A A A
SURABAYA - Pengurus baru DPC PDIP Kota Surabaya, dinilai masih jalan di tempat. Pasca pergantian pengurus, belum ada kebijakan politik strategis yang ditransformasi.

Salah satu kemandekan itu, dilihat oleh beberapa Pengurus Anak Cabang (PAC) PDIP di Kota Surabaya, adalah belum adanya transformasi hasil Kongres V PDIP di Sanur, Bali, yang dilakukan DPC ke PAC. "Belum ada," kata Ketua PAC Kecamatan Genteng, Jupri.

Dia mengatakan, sosialisasi hasil kongres menyangkut strategi politik ditingkatkan bawah begitu penting. Pasalnya, kebijakan-kebijakan menyangkut kongres kemarin akan dilakukan ditingkatan ranting dan anak ranting. Termasuk persiapan menghadapi Pilwali Surabaya 2020.

Jupri menerangkan, sesuai mekanisme partai seyogyanya DPC segera melakukan sosialisasi. Mengumpulkan seluruh PAC. "Supaya kita tidak salah melangkah. Jangan diam-diam konsolidasi sendiri," tegas dia.

Ia merasa kritikan ini harus didengar oleh DPC. Jupri tidak merasa gentar demi berjalannya roda partai. "Saya sudah ditarget sejak awal. Tidak takut, dari sebelum-sebelumnya juga sudah diintervensi. Ini DPC mekanismenya salah dalam mensosialisasikan kebijakan partai," terangnya.

Berdasar informasi yang dihimpun, terakhir DPC mengumpulkan seluruh PAC pada 21 Juli 2019, di Hotel Sahid Surabaya. Yakni sebelum pelaksanaan Kongres PDIP di Bali. Sesudahnya, tidak ada informasi lebih lanjut.

Dalam konsolidasi hanya beberapa pengurus PAC yang datang. Sebab, pemberitahuan yang disampaikan hanya melalui grup Whatsapp. Sehingga, muncul pembicaraan satir di tingkat bawah, tentang adanya DPC online.

Hal itu dibenarkan oleh Sekretaris PAC Krembangan, Margono. "Yah itu omongannya anak-anak. Karena sampai saat ini saja tidak punya sekretariat. Bagaimana mau bisa melakukan konsolidasi. Kalau menurut saya DPC sekarang tidak percaya diri," terang dia.

Margono menyatakan, kondisi tersebut dinilai salah kaprah dan tidak mengikuti mekanisme partai. "PDIP itu partai politik, bukan kelompok arisan online," ucap dia.

Terpisah, Ketua DPC PDIP Kota Surabaya, Adi Sutarwijono mengatakan, proses sosialisasi akan segera dilakukan. Namun, masih menunggu proses finalisasi. "Proses finalisasi ini kan dari DPD," ujarnya.

Legislator Komisi A DPRD Kota Surabaya ini menambahkan, proses finalisasi hasil kongres kemarin adalah terus membumikan Pancasila dalam segala aspek.

Politisi mantan wartawan ini menuturkan, setelah proses finalisasi dilakukan barulah akan diteruskan kepada PAC. Awi-sapaan Adi Sutarwijono-membantah jika kepengurusannya melakukan konsolidasi sembunyi-sembunyi atau bahkan via online (Whatsapp). "Kami rapat terus kok," katanya.

Hanya saja, Awi mengakui saat ini kepengurusannya belum mendapat sekretariat sebagai kantor. Alasannya, untuk kantor lama di Jalan Kapuas telah habis masa kontrak dan tidak mampu dilanjutkan.

"Iya kemarin itu sudah habis masa kontrak. Kami masih membentuk tim guna mencari sekretariat yang baru," ungkap Awi.
(eyt)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.3779 seconds (0.1#10.140)