354 Jamaah Haji Indonesia Dirawat di Arab Saudi Karena Sakit

Sabtu, 24 Agustus 2019 - 10:02 WIB
354 Jamaah Haji Indonesia Dirawat di Arab Saudi Karena Sakit
Hingga sepekan masa kepulangan, jumlah jamaah haji Indonesia yang dirawat karena sakit di Arab Saudi masih sebanyak 354 orang. Foto/Dok/SINDOnews
A A A
MEKAH - Jamaah haji Indonesia yang dirawat karena sakit di Arab Saudi sampai saat ini sebanyak 354 orang. Mereka menjalani rawat inap di klinik kesehatan dan rumah sakit Kota Mekkah, Madinah, Jeddah, dan Mina.

Berdasarkan data Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi per 22 Agustus 2019, jamaah sakit yang dirawat di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Mekkah sebanyak 129 orang dan di KKHI Madinah hanya 4 orang. Kemudian yang dirawat di Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS) Mekkah sebanyak 208 orang, RSAS Madinah 2 orang, RSAS Jeddah 10 orang, dan RSAS Mina 1 orang.

Dokter jaga di KKHI Mekkah, dr Novita Silvana mengatakan, jumlah jamaah haji yang dirawat di KKHI Mekkah per Jumat (23/8/2019) dini hari, sebanyak 132 orang. Jumlah itu lebih banyak dari data yang dikeluarkan oleh PPIH Arab Saudi. "Data dinamis, setiap jam bisa berubah," katanya, kemarin.

Menurutnya, jamaah haji sakit akan dirawat hingga kondisinya sehat kembali. Setelah dinyatakan sembuh, tim KKHI akan berkoordinasi dengan Tim Gerak Cepat (TGC) di sektor untuk memastikan kesiapan penerimaan jamaah haji dari klinik. Jika TGC telah siap, tim KKHI baru mengantarkan jamaah tersebut ke sektornya masing-masing.

Hal yang sama juga berlaku bagi jamaah haji yang menjalani rawat inap di RSAS. Setelah dinyatakan kondisinya membaik, tim KKHI akan menilai kembali kondisi kesehatan jamaah. Jika dinyatakan sehat, maka kemudian diantarkan pulang ke sektornya masing-masing.

"Kami berkoordinasi dengan TGC di sektor, sehingga saat KKHI dropping jamaah (yang telah dinyatakan) sehat, TGC sektor siap menerima," ujar Novita.

Kepala Daerah Kerja (Daker) Mekkah, PPIH 2019, Subhan Cholid mengakui masih cukup banyak jamaah haji yang dirawat di Arab Saudi. Menurutnya, jamaah haji yang sakit akan menjalani perawatan medis hingga sembuh tanpa batasan waktu. Jamaah haji atau keluarga di Tanah Air juga jangan bingung dengan biaya perawatan karena telah ditanggung oleh pemerintah. "Biaya perawatan ditanggung pemerintah sampai sembuh," katanya.

Subhan menegaskan bahwa pemulangan jamaah haji yang sakit ke Tanah Air menunggu hingga kondisinya membaik dan layak terbang. Ada tiga alur yang disiapkan PPIH bagi jamaah yang sakit. Pertama, ketika jamaah sakit dinyatakan sembuh dan layak terbang serta kloternya masih ada di Arab Saudi, maka yang bersangkutan akan dipulangkan bersama dengan kelompok terbangnya.

Kedua, ketika dinyatakan sembuh dan layak terbang, tapi kloternya sudah pulang ke Tanah Air, maka jamaah haji tersebut diikutkan pada kelompok terbang berikutnya. Ketiga, jika semua kloter sudah habis, maka jamaah haji yang sudah sembuh akan dipulangkan melalui penerbangan reguler. "Pemerintah menyiapkan pendamping untuk mereka," ucap Subhan.
(msd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.7719 seconds (0.1#10.140)