KAHMIPreneur Desak Polri Lindungi Pedagang dan Pusat Ekonomi di Papua

Sabtu, 24 Agustus 2019 - 15:57 WIB
KAHMIPreneur Desak Polri Lindungi Pedagang dan Pusat Ekonomi di Papua
Founder KAHMIPreneur Kamrussamad saat acara LK II HMI Sinjai, di Aula Kantor Badan Kepegawaian Daerah (BKD), Kabupaten Sinjai, Sabtu (24/8/2019). Foto/Istimewa
A A A
SINJAI - Founder KAHMIPreneur Kamrussamad prihatin dengan kerusuhan yang terjadi di Papua. Sebab kerusuhan ini berdampak nyata terhadap perekonomian masyarakat.

“Dampak kerusuhan ini nyata, contoh di Manokwari ada pemilik fotokopian (Parnadi) rugi Rp200 juta karena mesin fotokopiannya hancur. Pertokoan, warung dijarah, dirusak, dan dibakar, serta tutupnya berbagai Pusat Pusat ekonomi termasuk Pasar,” ungkap Founde KAHMIPreneur Kamrussamad di acara LK II HMI Sinjai, di Aula Kantor Badan Kepegawaian Daerah (BKD), Kabupaten Sinjai, Sabtu (24/8/2019).

KAHMIPreneur mendesak Kepolisian Negara Republik Indonesia (POLRI) untuk memberikan perlindungan terhadap Pedagang Pasar, Nelayan dan Buruh Harian yang berkaitan dengan perekonomian warga.

Aksi teror sekelompok Bersenjata di Pasar Cebama Wamena Jayawijaya Papua Jumat Pagi (23 agustus 2019). Telah menciptkan rasa ketakutan terhadap Pedagang dan Pelaku ekonomi lainnya. Sehingga sangat Potensi menggangu Perekonomian daerah.

“Penggerak ekonomi sektor riil diPapua adalah sebagaian besar Para Pendatang dari berbagai Pelosok tanah air, mereka telah berkontribusi membuka lapangan kerja dan mendorong Pertumbuhan ekonomi daerah. Untuk itu wajib Polri memberikan perlindungan Pelaku perekonomian daerah. Jangan sampai kios, warung dan toko tutup karena merasa tidak aman,” kata Kamrussamad.

Sebagai informasi, sejak Senin (19/8/19), unjuk rasa yang berujung kerusuhan terjadi di Manokwari dan Jayapura, kemudian menjalar ke Sorong, Fakfak dan Timika. Pengujuk rasa menentang tindakan rasis dan diskriminasi yang diterima sejumlah mahasiswa Papua di Surabaya, Malang dan Semarang.

Sejumlah agen perjalanan wisata yang tergabung dalam Association of the Indonesian Tours & Travel Agencies (Asita) Papua telah melaporkan kerugian sekitar 300 juta rupiah karena penurunan wisatawan pasca kerusuhan di Papua dan Papua Barat.
(nth)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.2994 seconds (0.1#10.140)