Freddy Numberi Ajak Elit Beri Pernyataan Menyejukkan Soal Papua

Minggu, 25 Agustus 2019 - 20:25 WIB
Freddy Numberi Ajak Elit Beri Pernyataan Menyejukkan Soal Papua
Tokoh masyarakat Papua, Freddy Numberi. Foto/SINDOnews/Dok
A A A
JAYAPURA - Seorang tokoh masyarakat Papua, Freddy Numberi, mengajak seluruh elit politik Indonesia untuk memberikan pernyataan dan tanggapan menyejukkan soal Papua.

Hal ini demi terwujudnya suasana kondusif dan damai di bumi Papua dan juga Indonesia.

Freddy Numberi mengatakan, Budayawan Indonesia Franz Magnis Suseno pernah mengatakan Papua adalah luka membusuk di tubuh Negara Indonesia. Luka busuk itu, bila tak diobati dan dirawat, tentunya sewaktu-waktu akan tercium baunya.

"Seperti peristiwa yang dapat kita petik dan maknai dari konflik kemasyarakatan, baik di Papua maupun di Surabaya, juga di Malang beberapa waktu lalu?" kata Freddy dalam keterangan tertulisnya, Minggu (25/8/2019).

Ironisnya, peristiwa-peristiwa itu kemudian direkayasa menjadi masalah politik oleh oknum-oknum yang tidak mencintai keutuhan bangsa, dengan mengadu-domba kalangan masyarakat 'akar rumput'.

Untuk itu, mantan Menteri Perhubungan ini mengatakan, sebagai bangsa yang besar yang terdiri dari beragam etnis, suku dan agama, semua pihak harus bisa memahami makna Bhinneka Tunggal Ika (berbeda-beda tetapi tetap satu) yang diwariskan pendiri negeri ini.

"Namun pada kenyataannya, dalam kehidupan berbangsa dan bernegara hingga kini, kita lebih sering terjangkit penyakit kronis yang laten dan turun temurun yaitu 'AIDSS'. AIDSS yang dimaksud adalah 'angkuh, iri, dendam, serakah dan SARA". Sangat ironis!," kata dia.

Freddy berharap peningkatan SDM Indonesia ini bukan hanya dari aspek ilmu pengetahuannya saja, tetapi juga peningkatan kualitas dalam hal penghayatan terhadap pilar-pilar kebangsaan Pancasila, UUD 1945 dan Bhinneka Tunggal Ika. Sehingga menjadi manusia unggul yang rendah hati, bermartabat dan berakhlak mulia.

"Pada tatanan elite politik yang ada, apabila kejadian-kejadian seperti di Surabaya dan Papua tidak ditangani dengan baik, maka bisa berdampak buruk pada rakyat kecil," jelas dia.

Freddy berharap para elit politik di Indonesia harus bisa menyejukkan terutama dalam konteks Papua. "Kami harus lebih bijak dan berhati-hati dalam megeluarkan pernyataan karena generasi muda Indonesia saat ini semakin pintar dan kritis menelaah pernyataan-pernyataan yang ada," jelas dia.

Sekali lagi, semua pihak harus menghindari politik 'devide et impera' (politik adu domba) di antara kita yang merupakan warisan kolonial masa lalu. "Tentu agar tidak meracuni keharmonisan politik negeri ini dalam membangun Indonesia yang kita cintai bersama di masa mendatang," pungkas Freddy.
(nth)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.6474 seconds (0.1#10.140)