Besaran Bopda Kini Per Rombel, Tak Ada Alasan Sekolah Tarik Biaya

Senin, 26 Agustus 2019 - 20:16 WIB
Besaran Bopda Kini Per Rombel, Tak Ada Alasan Sekolah Tarik Biaya
Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya, Ikhsan bertemu dengan Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini terkait dengan kenaikan dana Bopda. Foto/SINDOnews/Aan Haryono
A A A
SURABAYA - Warga Kota Surabaya, yang menyekolahkan anaknya ke SD sederajat maupun SMP sederajat kini bisa lebih lega, karena ada kenaikan dana bantuan dari Pemkot Surabaya.

Dinas Pendidikan Kota Surabaya, memberikan kenaikan Bantuan Operasional Pendidikan Daerah (Bopda) dengan hitungan rombongan belajar (rombel).

Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini pun memastikan kenaikan Bopda diformulasikan melalui pembiayaan operasional tiap kelas. Sehingga biaya sekolah mencukupi untuk operasional tiap kelas pada masing-masing sekolah. Semua kebijakan baru ini berlaku untuk semua sekolah tingkat SD dan SMP negeri maupun swasta.

"Pada PAK (perubahan anggaran keuangan, red) ini ada tambahan anggaran karena sekarang sudah dihitung per rombel, bukan per siswa lagi seperti dulu. PAK ini sudah disahkan oleh dewan, sehingga sebentar lagi bisa dicairkan," kata Risma ketika ditemui di rumah dinas, Senin (26/8/2019).

Ia melanjutkan, tambahan di PAK itu dipengaruhi oleh adanya Tunjangan Perbaikan Penghasilan (TPP) bagi guru swasta sebesar Rp1 juta. TPP ini akan diberikan per bulan kepada guru-guru swasta sebagai bentuk apresiasi dari Pemkot Surabaya.

"TPP ini akan langsung ditransfer ke rekening guru masing-masing, tanpa ada perantara. Ini sebenarnya sudah dimulai sejak awal tahun, tapi karena masih kurang, akhirnya kami tambahkan dalam PAK," jelasnya.

Ia pun memastikan bahwa sekolah swasta akan mendapatkan beberapa bantuan dari APBD, yaitu bantuan seragam bagi siswa mitra warga, tunjangan fungsional guru sebesar Rp300 ribu perbulan dan TPP Rp1 juta perbulan diberikan bagi guru yang belum menerima sertifikasi. "Tiga item itu yang akan didapatkan, selain Bopda," ujarnya.

Makanya, kata Risma, karena biaya operasional sudah naik dan kesejahteraan guru juga sudah naik, maka dia berharap kualitas pendidikannya juga meningkat. Salah satu indikatornya adalah nilai-nilainya tambah bagus dan harus mengedepankan kejujuran. "Ini salah satu indikatornya, karena di Surabaya ini sudah menggunakan komputer, sehingga integritas pelaksanaan unas terjamin," ucapnya.

Bahkan, Risma menegaskan tidak ada lagi tarikan-tarikan yang membebani anak yang tidak mampu. Sebab, hal ini akan berimplikasi pada anak-anak putus sekolah. "Nah, kalau kualitasnya ditingkatkan dan tidak ada lagi tarikan-tarikan, maka masyarakat dapat memilih sekolah sendiri tanpa harus mencari-cari. Makanya, mulai sekarang kita sudah waktunya ngomong kualitas," katanya.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya Ikhsan mengatakan akan melakukan koordinasi dengan kepala sekolah dan yayasan untuk mendiskusikan mekanisme dengan pola penganggaran per rombel. "Nanti kita siapkan untuk dikumpulkan semuanya," kata Ikhsan.
(eyt)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.2146 seconds (0.1#10.140)