Redam Gejolak Mahasiswa Papua di Jatim, Gubernur Lukas Temui Khofifah

Selasa, 27 Agustus 2019 - 19:11 WIB
Redam Gejolak Mahasiswa Papua di Jatim, Gubernur Lukas Temui Khofifah
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Prawansa, Gubernur Papua Lukas Enembe beserta Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) bergandengan tangan usai menggelar pertemuan di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Selasa (27/8/2019). Foto/SINDONews/Ali Masduki
A A A
SURABAYA - Gubernur Papua Lukas Enembe menemui Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Selasa (27/8/2019). Lukas datang bersama sejumlah pejabat Pemprov Papua dan Papua Barat serta sejumlah tokoh adat.

Kedatangannya ingin melihat langsung warganya di Jatim dan mendengar aspirasi mereka dan meredam gejolak. Beberapa waktu lalu, pihaknya juga sudah menyuruh utusan ke Jatim untuk bertemu warga Papua di Asrama Mahasiswa Papua di Jalan Kalasan. Namun, laporan mereka belum bisa diterima oleh mahasiswa.

"Saya datang dengan tim. Semua adalah tim saya. Kita bersilaturahmi dengan pemerintah Jatim sehingga hubungan kita baik. Saya terima kasih atas penerimaan ibu gubernur di dalam forum ini," katanya.

Dia menambahkan, selama ini seluruh kebutuhan logistik Papua beli dari Jatim. Hal itu menunjukkan bahwa hubungan antara Papua dengan Jatim sangat baik. Dia berharap insiden di asrama mahasiswa Papua beberapa waktu lalu tak terulang kembali.

"Insiden apapun yang menyangkut Papua, pasti memiliki dampak yang besar bagi masyarakat. Apapun yang terjadi ekses kecil itu dampaknya besar, bagi kami Papua. Jadi tidak boleh ada ekses kecil pun yang terjadi. Untuk masyarakat Jatim juga paling banyak di Papua, jadi tidak boleh ada hal-hal perselisihan. Kami mengajak seluruh pihak untuk menjaga suasana kekeluargaan ini," katanya.

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menyambut baik kedatangan Lukas dan rombongan. Dia berharap, kunjungan tersebut menajadi perekat persaudaraan. Jatim memiliki kantor perwakilan dagang di Papua dan Papua Barat. Dia berharap nanti bisa dikembangkan di Manokwari.

"Semuanya bisa membangun hubungan dagang yang baik. Saling memberikan nilai tambah. Produk Jatim di bawa ke Papua dan sebaliknya. Kami menyampaikan permohonan maaf kepada Gubernur Lukas dan rombongan, atas insiden di Jalan Kalasan beberapa waktu lalu. Insiden itu personal dan tidak mewakili suara kami masyarakat Jatim," katanya.
(msd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.3998 seconds (0.1#10.140)