Dituduh Provokasi Soal Papua, Kantor LBH Surabaya Digeruduk Massa

Kamis, 29 Agustus 2019 - 20:23 WIB
Dituduh Provokasi Soal Papua, Kantor LBH Surabaya Digeruduk Massa
Sejumlah orang yang mengatasnamakan Keluarga Besar Masyarakat Melanesia, mendatangi Kantor Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Surabaya. Mereka menuding LBH Surabaya memperkeruh kasus pengepungan asrama mahasiswa Papua di Jalan Kalasan. Foto/SINDOnews/Lukman Hak
A A A
SURABAYA - Puluhan orang yang mengatasnamakan Keluarga Besar Masyarakat Melanesia, sekitar pukul 14.30 WIB mendatangi Kantor Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Surabaya di Jalan Kidal, Tambaksari, Kamis (29/8/2019).

Mereka menuding LBH Surabaya memperkeruh kasus pengepungan asrama mahasiswa Papua di Jalan Kalasan.

Massa membawa sejumlah poster dan spanduk bertuliskan kecaman terhadap LBH. Di antaranya, "Masyarakat Papua di Surabaya tolak ikut campur LBH Surabaya dalam urusan Papua","LBH provokator!"dan "LBH antek asing!". Sejumlah orang juga meneriakkan kata-kata serupa ke arah kantor LBH.

Tak hanya dengan berteriak dan membentangkan spanduk dan poster, massa juga sempat menyegel kantor LBH Surabaya. Mereka bahkan memaksa masuk ke dalam kantor tersebut.

Sejumlah aparat kepolisian yang berjaga berupaya meredam amuk massa. Akhirnya terjadi negosiasi. Akhirnya, tindakan-tindakan yang mengarah pada anarkis bisa diredam.

“LBH Surabaya perkeruh persoalan mahasiswa Papua di Surabaya. LBH Surabaya memprovokasi seakan-akan ada intimidasi pada mahasiswa Papua. LBH jangan coba-coba memancing di air keruh. Ini isu sensitif, jangan sebarkan berita hoaks, ” kata seorang perwakilan massa, Irwan Marasabesi.

Kepala Bidang Riset Pengembangan dan Kerjasama LBH Surabaya, Sahura, memastikan pihaknya tidak pernah mencampuri masalah Papua. LBH Surabaya, kata dia, adalah lembaga pendampingan hukum dan hak asasi manusia, tidak lebih dari itu. “Kami murni memberi bantuan hukum. Apa yang kami lakukan bukan sekadar mewakili kawan-kawan Papua, tapi kami sebagai lembaga yang fokus di bidang HAM,“ jelas dia.

Terkait tudingan LBH Surabaya melakukan provokasi, dengan tegas Sahura mengatakan, pihaknya tidak pernah lakukan provokasi seperti yang dituduhkan. Apalagi menyebarkan kabar bohong. LBH Surabaya tidak pernah mengatakan mahasiswa Papua di Surabaya tidak aman.

“Apakah ada pernyataan kami di media yang membuat suasana semakin ricuh? Mereka gak bisa menunjukkanya. Jika ada, akan kami klarifikasi,” kata dia. Usai melakukan mediasi, massa pun berangsung meninggalkan kantor LBH Surabaya.
(nth)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.0621 seconds (0.1#10.140)