Di Blitar, Livi Zheng Disebut Bukan Sutradara Film The Santri

Senin, 02 September 2019 - 04:56 WIB
Di Blitar, Livi Zheng Disebut Bukan Sutradara Film The Santri
Sutradara fil Livi Zheng. Foto/Ist.
A A A
BLITAR - Film The Santri yang beberapa pengambilan gambarnya dilakukan di wilayah Kabupaten Blitar, ternyata tidak disutradarai oleh sutradara muda, Livi Zheng.

Hal ini berbeda dengan informasi yang beredar sebelumnya, bahwa Livi Zheng merupakan sutradara The Santri.

Menurut Kepala Disparbudpora Kabupaten Blitar, Suhendro Winarso sutradara The Santri adalah Imam Pituduh yang sekaligus direktur NU Chanel selaku inisiator pembuatan film The Santri.

Sementara Livi Zheng, kata dia hanya bertindak sebagai sinematografi. "Setahu saya sutradaranya Pak Imam Pituduh. Livi Zheng sinematografi," ujar Suhendro Winarso kepada Sindonews.com.

Proses pembuatan film yang rencananya dirilis pada peringatan Hari Santri Oktober mendatang, telah berjalan. Selama 5-7 hari, tim produksi telah mengambil gambar.

Beberapa tempat yang didatangi diantaranya Candi Penataran, Candi Sawentar dan Perkebunan Teh. Beberapa kali dalam pengambilan gambar, yakni termasuk saat Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak ada di lokasi syuting, Livi Zheng juga terlihat. "Livi membantu pembuatan. Di lapangan lebih banyak mengarahkan," terang Suhendro Winarso.

Dalam proses pembuatan Film The Santri itu, Suhendro mengaku juga terlibat. Latar belakangnya sebagai dalang diserahi peran penata musik. Namun keterlibatanya kata dia sebagai pribadi, bukan atas nama Pemkab Blitar.

Menurut Suhendro produksi yang berlangsung di Blitar masih sebatas pembuatan thriller berdurasi 2-3 menit. "Ini masih thriller," katanya.

Dalam pembuatan film The Santri ini Suhendro memastikan Pemkab Blitar tidak memiliki MoU (kerjasama). Pemkab hanya sebatas fasilitator, yakni sekedar memberi refrensi tempat yang layak diambil gambar dengan keuntungan promosi gratis. Karena tidak ada MoU, dipastikan tidak ada dana APBD 2019 yang dikucurkan.

Suhendro Winarso mengatakan, apa yang dia sampaikan sekaligus meluruskan informasi yang beredar, bahwa Pemkab Blitar telah menjalin MoU pembuatan film The Santri. "Kita hanya dimintai refrensi tempat bagus. Hanya memfasilitasi. Tidak ada MoU," tegas Suhendro.

Begitu juga terkait informasi adanya pungutan dari sejumlah muspika selama proses pengambilan gambar, Suhendro menegaskan hal itu tidak benar.

Pemkab Blitar, yakni khususnya disparbudpora, kata dia tidak pernah menarik pungutan apapun. Yang dilakukan Pemkab hanya memposisikan diri sebagai tuan rumah yang baik dalam menerima tamu. Dan itu masih dalam batas kewajaran.

"Disparbudpora menegaskan tidak ada itu pungutan. Kita hanya nyuguhi kopi. Mampir ke rumah dibelikan makan," paparnya.

Dalam kesempatan itu Suhendro Winarso juga mengatakan Pemkab Blitar, hanya sekali menjalin kerjasama dengan Livi Zheng, yaitu terkait pembuatan film Amazing Blitar. Kendati demikian, kerjasama yang merogoh dana Rp700 juta itu hanya menghasilkan teaser atau cuplikan film berdurasi tidak lebih dari 4 menit.
(eyt)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.7089 seconds (0.1#10.140)