DPR Baru Diharapkan Hasilkan Legislasi yang Berkualitas

Senin, 02 September 2019 - 10:30 WIB
DPR Baru Diharapkan Hasilkan Legislasi yang Berkualitas
Anggota DPR menggelar sidang di Gedung Senayan, Jakarta. Foto/Dok/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Sebulan lagi, tepatnua 1 Oktobber 2019, sebanyak 575 anggota DPR baru akan dilantik. Banyak harapan masyarakat kepada para wakil rakyat yang duduk di Senayan.

Wakil Rakyat baru akan tetap mempunyai tiga fungsi yakni legislasi, budjeting dan pengawasan yang harus maksimal dilaksanakan untuk lima tahun mendatang.

CEO Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago meminta kepada wakil rakyat baru agar menghindari tindakan korupsi dalam membahas anggaran.

"Sebab ini perangkap yang banyak menyendera anggota DPR, tak terhitung anggota DPR yang tersandera kasus hukum karena soal anggaran, main anggaran, main kuota impor, kongkalikong dan patgulipat dengan pihak ketika atau pemodal agar mendapatkan kuota impor, jadi soal fungsi anggaran harus hati hati betul," kata Pangi saat dihubungi Sindonews, Senin (2/9/2019).

Pangi menuturkan, alangkah baiknya anggota DPR yang baru nanti fokus saja pada fungsi legislasi yakni, bagaimana mampu menghasilkan undang undang atau regulasi yang berkualitas, sehingga punya dampak langsung dalam rangka peningkatan kesejahteraan rakyat.

"Semestinya kalau dilihat dari nama legislatif, fokus pada produksi undang undang dan membuat regulasi yang berkualitas dan punya dampak pada peningkatan taraf hidup rakyat," ujar dia.

Selain itu, ia berharap, anggota DPR baru nanti jangan sampai melupakan konstituennya. Wakil rakyat harus rajin turun menemui rakyat. Jangan berubah, janji dan kemudian tidak memikirkan rakyat, seperti yang dirasakan masyarakat selama ini, menjelang pemilihan atau masa kampanye 'mendadak jadi orang baik' termasuk jangan sampai berfikir masuk ke zonasi politik transaksional dan vote buying.

Karenanya, kata Pangi, jangan sampai timbul di masyarakat bahwa setelah mereka enggan memikirkan nasib rakyat, melupakan, seperti menjadikan rakyat sebagai 'pendorong mobil mogok, begitu mobil jalan, rakyat ditinggalkan.

"Jadi buat lah habitus politik yang baik, jaga fatsun politik sebagai politisi negarawan, menemui rakyat tidak hanya ketika butuh suaranya saja, tapi tetap konsisten turun menyapa, menyalami, menyerap aspirasi mereka," pungkasnya.
(msd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 3.9016 seconds (0.1#10.140)