Khofifah Minta BMKG Tingkatkan Kemampuan Prediksi Bencana

Senin, 02 September 2019 - 15:00 WIB
Khofifah Minta BMKG Tingkatkan Kemampuan Prediksi Bencana
Gubernur Khofifah Indar Parawansa meminta BMKG meningkatkan kemampuan prediksi bencana.Foto/SINDONews/Lukman Hakim
A A A
SURABAYA - Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa meminta Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Jatim meningkatkan kemampuan teknologinya dalam memprediksi kemungkinan bencana. Sehingga, ketika bencana itu datang, rIsiko yang ditimbulkan bisa diminimalisir.

Hal itu disampaikan Khofifah saat Inspeksi Mendadak (Sidak) ke kantor Stasiun Meteorologi BMKG Juanda, Senin (2/9/2019). Orang nomor satu di Jatim mengatakan, prediksi-prediksi terkait cuaca, baik itu hujan, gelombang tinggi, banjir hingga kekeringan harus ditingkatkan.

Jatim merupakan salah satu provinsi yang paling rawan bencana. Jika musim hujan akan muncul banjir dimana-mana. Jika musim kemarau, maka banyak daerah yang kekeringan. “Kewaspadaan terhadap bencana menjadi penting. Salah satunya dengan prediksi dari BMKG,” katanya.

Khofifah juga menyoroti sejumlah kecelakaan laut di Jatim. Terakhir adalah Kapal Motor (KM) Santika Nusantara yang terbakar pada Kamis (22/8/2019) malam sekitar pukul 20.45 WIB. Rute kapal tersebut berangkat dari Surabaya tujuan Balikpapan, Kalimantan Timur.

Selain mengangkut ratusan penumpang, kapal tersebut juga mengangkut sebanyak 84 kendaraan bermotor dari berbagai jenis. Peristiwa ini menelan empat korban meninggal dunia. “Saya berharap, titik-titik pemberangkatan kapal harus bekerjasama dengan BMKG. Sehingga cuaca bisa diprediksi,” ujarnya.

Menurut Khofifah, lalu lintas transportasi laut di Jatim sangat tinggi. Baik itu kapal barang maupun kapal penumpang. Jika di titik-titik pemberangkatan kapal tersebut bekerjasama dengan BMKG, maka ada informasi akurat terkait cuaca.

Sehingga, ketika ada informasi dari BMKG bahwa cuaca sedang tidak baik itu berlayar, maka perjalanan bisa ditunda. “Kita tidak ingin ada bencana. Maka, teknologi harus mamprediksi kemungkinan bencana,” tandasnya.

Sementara itu, Kepala BMKG Juanda Surabaya, Bambang Hargiyono menyatakan, pihaknya terus berupaya meningkatkan kemampuan dalam memprediksi setiap bencana. Utamanya bencana gempa. Salah satunya, tahun ini pihaknya berencana menambah sebanyak 13 sensor gempa yang akan di pasangan di sejumlah titik. “Sebelumnya kami sudah memiliki sebanyak 15 sensor gempa,” ujarnya.
(msd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 4.1193 seconds (0.1#10.140)