Asap Pekat Mengepung Kota Palembang, Jarak Pandang Terganggu

Kamis, 05 September 2019 - 07:55 WIB
Asap Pekat Mengepung Kota Palembang, Jarak Pandang Terganggu
Kabut asap menyelimuti Kota Palembang, Sumatera Selatan, sehingga mengganggu jarak pandang dan pernafasan. Foto/Ilustrasi
A A A
PALEMBANG - Musim kemarau panjang, wilayah Kota Palembang, Sumatera Selatan, mulai dikepung asap pekat yang disebabkan oleh kebakaran hutan dan lahan di beberapa titik.

Pantauan SINDOnews di lapangan, sejak Rabu (04/09/2019) sore, kabut asap mulai mengepung wilayah Sumareta Selatan. Yakni, mulai dari Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), hingga perbatasan Palembang.

Bahkan hari ini, Kamis (05/09/2019) pagi, kabut asap tebal sangat terasa di Kota Palembang, sehingga jarak pandang berkurang. Selain itu, kabut asap juga mulai masuk hingga ke rumah warga.

Bukan hanya jarak pandang di jalan raya saja yang terganggu. Kabut asap ini, juga berdampak terhadap kesehatan masyarakat, karena menyebabkan bau menyengat.

"Kabut asap pagi ini sangat terasa, baunya sangat tajam buat sesak nafas, mata juga perih," ujar salah satu warga Kota Palembang, Muryati saat melintasi jembatan Ampera.

Di seputaran Jembatan Ampera, pengguna kendaraan roda dua terlihat menggunakan masker untuk menghindari bau menyengat dari kabut asap tersebut. Begitu pula di sejumlah sekolah, terlihat pelajar, dan orangtua yang mengantarkan anaknya ke sekolah menggunakan masker.

Selain itu, kabut asap yang tebal juga membuat jarak pandang mulai terbatas, terutama untuk arus lalulintas di atas perairan sungai musi. Untuk itu diimbau untuk tetap berhati-hati dan jaga jarak pandang serta jarak kendaraan.

"Parah banget kabut asap pagi ini, buat mata sakit. Mau narik nafas juga susah. Jadi harus pelan-pelan jalannya," ujar Eko, pengendara sepeda motor yang melintasi Jembatan Ampera.

Sebagai catatan, beberapa wilayah yang rawan terjadi kebakaran lahan di Sumsel setiap musim kemarau yakni Kabupaten Banyuasin, Ogan Ilir, OKI, dan Musi Banyuasin.
(eyt)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.4629 seconds (0.1#10.140)