Gubernur Ajak FKUB Bangun Kehidupan Harmonis dengan Dialog dan Silaturahim

Jum'at, 06 September 2019 - 10:38 WIB
Gubernur Ajak FKUB Bangun Kehidupan Harmonis dengan Dialog dan Silaturahim
Gubernur Jatim mengajak FKUB membangun kehidupan yang harmonis.Foto/ist
A A A
SURABAYA - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengajak Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) untuk membangun suasana saling menghormati, saling menghargai dan saling memahami.

Menurut Khofifah, jika tokoh agama, baik intern atau antar umat saling berdialog dan bersilaturahim, kesepahaman lebih mudah diwujudkan. "Akhirnya terbangun saling percaya (mutual trust) dan saling menghormati (mutual respect)," ujar Khofifah saat menerima pengurus FKUB Jatim di Gedung Grahadi.

Dia mengatakan, suasana seperti itu bisa terbangun melalui intensitas dialog secara terus menerus. Dialog hendaknya dapat ditradisikan sejak remaja atau yang masuk generasi Z.

“Ini menjadi perhatian kita, disharmoni biasanya muncul akibat kurang dialog dan kurang saling mengenal, akhirnya eksklusif. Dalam sebuah negara yang penuh kebhinekaan seperti Indonesia, maka harmoni akan terwujud jika kita berhasil mewujudkan pola hubungan yang inklusif baik intern maupun antar umat beragama khususnya di Jawa Timur".

"Mari kita jaga suasana kemiteraan yang harmonis (harmonious partnership) intern dan antar umat beragama di Jatim dengan melibatkan secara aktif seluruh elemen strategis , khususnya peran religious leader, seperti FKUB," terang Khofifah.

Gubernur juga mengatakan, FKUB sebagai representasi religious leader diharapkan menjadi perekat bagi harmoni umat beragama, baik intern, maupun antar umat beragama. Menurutnya, hubungan antar umat beragama di Jatim terbangun sangat baik dan harus terus dijaga agar tetap solid dan kondusif.

Khofifah mengingatkan saat ini masalah kita adalah persatuan, kesatuan dan persaudaraan. Menghadapi permasalahan diatas maka peran tokoh agama baik intern maupun antar umat beragama harus terjaga agar tidak ada ruang terhadap kemungkinan terjadinya kesalahpahaman akibat distorsi informasi khususnya melalui viralnya sosial media.

Pada posisi yang dapat menimbulkan kerentanan sosial tersebut, posisi FKUB sebagai representasi religious leader sangat dibutuhkan, khususnya sebagai perekat keberagaman yang tumbuh di tengah- tengan dinamika sosial politik keamanan yang berkembang.

Pemprov Jatim berkomitmen membangun kemiteraan yang harmonis di Jatim sebagaimana yang terdapat dalam Nawa Bhakti Satya, khususnya Bhakti kesembilan, yaitu Jatim harmoni.

Untuk membangun harmonious partnership di era sekarang, imbuh Khofifah, tentu tidak bisa hanya dengan mengandalkan cara-cara lama, tatap muka saja, seperti ceramah atau khotbah.

Orang nomor satu di Jatim ini mengajak FKUB untuk melakukannya dengan cara ala milenial, format meme, karikatur dan narasi yang sesuai dengan nalar dan psikologis serta style milenial.

Hadir dalam kesempatan ini, Sekdaprov Jatim, Heru Tahjono, para kepala OPD di lingkup Pemprov Jatim, Ketua FKUB Jatim, Shofwan, Wakil Ketua FKUB Jatim, Hamid, serta para pengurus FKUB Jatim.
(msd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.4832 seconds (0.1#10.140)