Nelayan Jatim akan Dikenalkan Teknologi Pendeteksi Ikan

Jum'at, 06 September 2019 - 21:00 WIB
Nelayan Jatim akan Dikenalkan Teknologi Pendeteksi Ikan
Gubernur Khofifah menyambut baik rencana pengenalan aplikasi android pendeteksi ikan.Foto/dok
A A A
SURABAYA - Nelayan di tiga kabupaten yakni Pamekasan, Pacitan, dan Lamongan rencananya diperkenalkan aplikasi android berbasis global position system (GPS) untuk mendeteksi keberadaan ikan.

Dengan begitu, akan semakin memudahkan nelayan saat melakukan penangkapan ikan di laut. Kerjasama ini dilakukan Pemprov Jatim bersama Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman.

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menyambut baik rencana adopsi teknologi informasi oleh para nelayan di pesisir Jawa Timur.

"Sudah saatnya nelayan diperkenalkan digital IT untuk menangkap ikan. Jika saat ini nelayan mencari ikan menggunakan insting, apalagi lautan Indonesia sedemikian luasnya. Maka dirasa perlu penerapan teknologi agar kerja para nelayan kita semakin efektif dan efisien waktu, tenaga dan BBM nya tetapi maksimal jumlah tangkapannya," ungkap Khofifah usai menerima Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim, Purbaya Yudhi Sadhewa, di Gedung Negara Grahadi, Jum'at (6/9/2019).

Dalam keterangan pers yang diterima sindonews.com, Khofifah mengatakan, dengan aplikasi tersebut memungkinkan nelayan melihat lokasi ikan, sehingga mereka bisa langsung menuju ke lokasi ikan yang sedang berkumpul tersebut.

"Poinnya nelayan tidak harus muter-muter, mereka tahu ke mana tempat yang harus dituju. Dan tempat itu sudah dipastikan ada ikannya, sehingga mereka bisa hemat waktu, hemat energi dan tenaga tetapi mendapatkan hasil yang berlimpah," imbuhnya.

Tiga kabupaten akan dijadikan pilot project pertama di wilayah Jawa Timur. Yaitu Pacitan, Lamongan dan Pamekasan. Selanjutnya akan diperluas di seluruh wilayah pesisir Jawa Timur.

Program ini merupakan bagian dari program 1 juta nelayan berdaulat yang diinisiasi oleh Kemenko Kemaritiman.

Selain uji coba penggunaan aplikasi android bagi nelayan, lanjut Khofifah, Pemprov Jawa Timur juga akan mencoba menerapkan teknologi pengawetan ikan dengan cara PIO (pengawetan ikan organik).

"Sebelumnya kan menggunakan es batu dan garam. Bahkan ada yang menggunakan bahan pengawet berbahaya bagi makanan seperti formalin dan boraks. Nah ini kita akan coba dengan menggunakan daun kesemek. Jadi tidak ada lagi yang namanya pengawetan menggunakan bahan-bahan kimia," terang Khofifah.

Baik PIO maupun aplikasi android ini sudah diuji coba di beberapa kabupaten di Jawa Barat. Jadi Jawa Timur merupakan uji coba kedua. "Semoga ikhtiar ini dapat meningkatkan taraf kesejahteraan nelayan Jatim," tuturnya.
(msd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.2384 seconds (0.1#10.140)