Robert Mugabe Wafat, Indonesia Sampaikan Duka Cita

Sabtu, 07 September 2019 - 16:44 WIB
Robert Mugabe Wafat, Indonesia Sampaikan Duka Cita
Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Luar Negeri menyampaikan ucapan belasungkawa atas wafatnya mantan diktator Zimbabwe, Robert Mugabe. Foto/Reuters
A A A
JAKARTA - Mantan diktator Zimbabwe, Robert Mugabe, meninggal dunia pada usia 95 tahun. Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri menyampaikan ucapan belasungkawa.

"Indonesia menyampaikan belasungkawa terdalam atas meninggalnya mantan Presiden dan bapak pendiri Republik Zimbabwe, Robert Mugabe, di Singapura, pada usia 95 tahun," kata Kementerian Luar Negeri Indonesia melalui akun Twitternya pada Sabtu (7/9/2019).

Dilahirkan pada 21 Februari 1924, dari keluarga Katolik di Misi Kutama barat laut Harare, Mugabe digambarkan sebagai anak yang penyendiri dan rajin belajar. Dia dikenal kerap membawa buku bahkan ketika merawat ternak.

Setelah ayahnya yang tukang kayu meninggalkan keluarga ketika dia berusia 10 tahun, Mugabe muda berkonsentrasi pada studinya. Dia kemudian memenuhi syarat sebagai guru sekolah pada usia 17 tahun.

Sebagai seorang intelektual yang awalnya menganut Marxisme, dia mendaftarkan diri di Universitas Fort Hare di Afrika Selatan. Di sini dia bertemu banyak pemimpin nasionalis kulit hitam masa depan Afrika Selatan.

Setelah mengajar di Ghana, di mana dia dipengaruhi oleh presiden pendiri negara itu Kwame Nkrumah, Mugabe kembali ke tempat yang sebelumnya bernama Rhodesia. Dia sempat ditahan Rhodesia karena kegiatan nasionalisnya pada tahun 1964 dan menghabiskan 10 tahun berikutnya di kamp penjara atau penjara.

Selama penahanannya, dia memperoleh tiga derajat melalui korespondensi, tetapi tahun-tahun di penjara memilukan.

Putra Mugabe yang berusia empat tahun dari istri pertamanya, Sally Francesca Hayfron, kelahiran Ghana, meninggal ketika dia berada di balik jeruji besi. Pemimpin Rhodesian Ian Smith melarangnya pergi untuk menghadiri pemakaman.

Dia pernah terkenal mengatakan bahwa dia akan memerintah negaranya sampai dia berusia 100 tahun, dan banyak yang berharap dia mati di kursi kekuasaan. Tetapi meningkatnya ketidakpuasan terhadap kepemimpinannya dan sejumlah masalah lain mendorong intervensi militer, proses pemakzulan oleh parlemen dan demonstrasi jalanan besar-besaran mengiringi lengsernya Mugabe.

Mugabe awalnya sempat mengabaikan seruan untuk lengser. Namun pada 21 November 2017 dia mengumumkan pengunduran dirinya yang sontak dirayakan dengan liar oleh warga Zimbabwe di jalan-jalan Ibu Kota Harare.
(nth)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.8154 seconds (0.1#10.140)