Tutup Akses Mobil, PT KAI Diprotes DPRD Kota Blitar

Senin, 09 September 2019 - 19:04 WIB
Tutup Akses Mobil, PT KAI Diprotes DPRD Kota Blitar
Perlintasan kereta api di Jalan Nias Kota Blitar, tiba-tiba dipasangi tiang beton oleh petugas PT KAI Daop 7 Madiun. Foto/SINDOnews/Solichan Arif
A A A
BLITAR - PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi (Daop) 7 Madiun, tiba-tiba menutup akses jalan roda empat di perlintasan kereta api Jalan Nias, Kota Blitar.

Hal itu dilakukan, untuk membuat jalan hanya bisa dilintasi kendaraan roda dua, PT KAI memasang empat tiang beton di tengah jalan.

Tidak hanya mengundang reaksi warga yang merasa dirugikan, karena harus menempuh perjalanan memutar. Pemasangan tiang beton juga mendapat protes anggota legislatif setempat.

"Selama tidak dilandasi peraturan perundangan, dan dampaknya merugikan masyarakat, cara sepihak tidak boleh dilakukan," ujar Adi Santoso anggota DPRD Kota Blitar, kepada Sindonews.com (9/9/2019).

Pemasangan empat tiang beton yakni masing masing dua di timur jalan dan dua di barat jalan, dilakukan sejak hari Minggu (8/9/2019). Pemasangan mendadak itu, menyusul insiden dilanggarnya palang pintu perlintasan oleh pengendara mobil yang berusaha menerobos.

Tabrakan Sabtu (7/9/2019) malam, mengakibatkan kerusakan (palang pintu perlintasan) tanpa ada tanggung jawab perbaikan. Penutupan jalan untuk roda empat itu seketika itu juga meresahkan warga. Terutama mereka yang setiap hari menggunakan akses jalan untuk berdagang.

Tidak sedikit pegawai berkendaraan roda empat mengeluh karena harus memutar lebih jauh ketika berangkat kerja. Sebagai legislatif Adi siap menerima pengaduan masyarakat. Dia berharap persoalan yang meresahkan warga Kota Blitar bisa segera teratasi. "Kami mempersilahkan masyarakat untuk mengajukan hearing," tegas Adi.

Menanggapi hal ini Manager Humas PT KAI Daop 7 Madiun, Ixfan Hendriwintoko mengatakan jalan tidak ditutup total. Penutupan dengan menyempitkan jalan hanya berlaku untuk roda empat. PT KAI masih menyisakan akses jalan untuk kendaraan roda dua. "Yang ditutup hanya akses kendaraan roda empat," katanya.

Sebelum pemasangan tiang beton, menurut Ixfan pihaknya sudah melakukan sosialisasi kepada ketua RT setempat. Dalam proses itu, kata dia, ada lima warga yang menyampaikan protesnya. Kelimanya adalah pemilik kendaraan roda empat yang merasa dirugikan atas tindakan PT KAI. "Kami menyarankan kepada warga yang protes untuk menyampaikan ke Daop," katanya.
(eyt)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.0930 seconds (0.1#10.140)