Ini Cara Risma Selamatkan Anak yang Terjaring Razia Satpol PP

Selasa, 10 September 2019 - 22:01 WIB
Ini Cara Risma Selamatkan Anak yang Terjaring Razia Satpol PP
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengumpulkan anak yang terjaring razia Satpol PP.
A A A
SURABAYA - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini memiliki cara tersendiri untuk berupaya menyelamatkan anak-anak Surabaya yang terjaring razia Satpol PP Kota Surabaya.

Salah satu yang dilakukannya dengan melakukan pendekatan persuasif dan mengumpulkannya di rumah dinas Wali Kota Surabaya Jalan Sedap Malam, Selasa (10/9/2019).

Risma juga mengundang orang tua dan guru sekolah tempat anak-anak itu menempuh pendidikan. Bahkan, ia juga mengundang anak-anak yang sudah berhasil dan ada pula yang masih menempuh kuliah berkat beasiswa yang diberikan oleh Pemkot Surabaya karena memang berasal dari keluarga yang kurang mampu.

Selanjutnya, satu persatu anak-anak itu ditanyakan masalahnya hingga terjaring razia Satpol PP. Ternyata, ada beberapa masalah yang dihadapi oleh anak-anak tersebut, ada yang minum-minuman miras dan ngelem, ada yang tawuran dan ada pula yang ngamen.

Akhirnya, mereka dicarikan jalan keluarnya satu persatu. Bagi yang terkena masalah psikis, Risma langsung meminta para psikolog untuk mengindentifikasi lebih lanjut. Bagi yang putus sekolah dan ingin sekolah, langsung disuruh carikan sekolah kepada jajaran Dinas Pendidikan. Bahkan, saat itu ada yang bersedia untuk tinggal di Liponsos.

“Jadi, sekarang tidak ada alasan lagi untuk tidak berhasil, meskipun orang tua kalian tidak mampu," kata Risma.

Ia pun meminta supaya anak-anak itu tidak boleh menyerah dan tidak boleh putus asa. Sebab, semua anak berhak untuk sukses dan berhak untuk berhasil. “Jadi, tidak ada hubungannya orang tua kalian kurang mampu lalu putus sekolah. Kalian semua berhak untuk sukses dan berhasil, asal kalian mau atau tidak,” tegasnya.

Presiden UCLG ASPAC ini juga menjelaskan bahwa tujuan mengundang anak-anak yang sudah kuliah berkat beasiswa Pemkot Surabaya itu adalah untuk mengangkat semangat anak-anak yang terjaring razia itu. Sebab, banyak diantara mereka yang merasa bahwa dia anaknya orang tidak mampu dan merasa tidak berhak untuk berhasil.

“Makanya kita temukan dengan anak-anak yang berhasil dan sukses itu. Mereka ini juga berangkat dari keluarga yang tidak mampu lalu bisa berhasil. Ternyata, pertemuan dan contoh semacam ini sangat bermanfaat dan bisa membuat mereka bangkit, oh ternyata bisa ya meskipun anaknya orang tidak mampu,” ungkapnya.
(msd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.8765 seconds (0.1#10.140)