Kereta Pengangkut BBM Milik Pertamina Diserang Teroris

Kamis, 12 September 2019 - 15:29 WIB
Kereta Pengangkut BBM Milik Pertamina Diserang Teroris
Major Emergency Drill Level 1, berupa simulasi penanganan kebakaran dan counter terrorism digelar di Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Surabaya Group. Foto/SINDOnews/Lukman Hakim
A A A
SURABAYA - Kecelakaan ragkaian kereta pengangkut Bahan Bakar Minyak (BBM) atau Rail Tank Wagon (RTW) yang penuh berisi BBM, terjadi di Stasiun Benteng, Kota Surabaya.

Akibat kecelakaan tersebut, terjadi kebocoran BBM pada salah satu gerbong. Saat upaya penanganan kebocoran untuk mencegah kebakaran dilakukan, ternyata ada aksi sabotase.

Seseorang tidak dikenal, tiba-tiba membuang puntung rokok pada BBM yang tercecer, sehingga terjadi kebakaran hebat pada gerbong tersebut.

Dengan sigap dan tanggap atas kejadian darurat, tim Health Safety Security Environment (HSSE) Pertamina segera meluncur ke lokasi kejadian, dan memisahkan rombongan kereta yang terbakar agar kebakaran tidak meluas ke tempat lain.

Kereta Pengangkut BBM Milik Pertamina Diserang Teroris


Berkoordinasi dengan Unit Pemadam Kebakaran Pemkot Surabaya, dan TNI AL, Pertamina dengan personil terlatihnya melakukan pemadaman api yang muncul di kereta BBM tersebut.

Mereka juga melakukan pengamanan lokasi agar pihak yang tidak berkepentingan tidak mendekati lokasi kejadian. Dalam menangani korban luka, Pertamina juga berkoordinasi dengan Rumah Sakit PHC Surabaya, menggunakan ambulance untuk diberikan tindakan penyelamatan dan perawatan intensif.

Saat bersamaan, terjadi aksi serangan terorisme di Terminal BBM Surabaya Group. Bekerjasama dengan TNI dan Polri, Pertamina melakukan koordinasi serta negosiasi secara intensif, sehingga serangan terorisme dapat ditangani dengan baik dan meminimalisir korban jiwa.

Kejadian ini merupakan bagian dari simulasi Major Emergency Drill Level 1, yang dilakukan Pertamina melalui unit operasi Marketing Operation Region (MOR) V. Berupa simulasi penanganan kebakaran dan counter terrorism yang dilaksanakan di Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Surabaya Group, Kamis (12/9/2019).

Kereta Pengangkut BBM Milik Pertamina Diserang Teroris


Unit Manager Communication & CSR MOR V Jatimbalinus, Rustam Aji menyatakan, tujuan dilakukan simulasi penanganan keadaan darurat tersebut adalah melatih pemahaman tugas dan tanggung jawab setiap fungsi terhadap kondisi emergency.

"Simulasi ini juga sebagai sarana upskilling dan terus melatih kewaspadaan seluruh pekerja Pertamina, serta Tim Penanggulangan Keadaan Darurat dan HSSE dari Pertamina," katanya.

Tidak hanya kondisi emergency kebakaran, Pertamina juga melakukan emergency drill serangan terorisme yang menyerang Terminal BBM Surabaya Group pada waktu yang bersamaan. Dalam kondisi ini, semua pihak dilatih bagaimana caranya untuk tetap tenang walau dalam kondisi yang mengancam.

"Pada akhirnya, aspek HSSE selalu menjadi dasar dari seluruh insan Pertamina dalam menjalankan area operasi bisnisnya. Karena industri migas juga adalah industri yang penuh dengan resiko tinggi, baik itu resiko investasi maupun resiko operasional," tutup Rustam.
(eyt)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 5.7053 seconds (0.1#10.140)