Srikandi Demokrat Ini Dinilai Punya Modal Besar Maju Pilwali Surabaya

Jum'at, 13 September 2019 - 17:00 WIB
Srikandi Demokrat Ini Dinilai Punya Modal Besar Maju Pilwali Surabaya
Herlina Harsono Njoto.Foto/ist
A A A
SURABAYA - Konstelasi politik di Surabaya mulai menggeliat menjelang Pilwali Surabaya 2020. Sejumlah figur pun bermunculan seiring dibukanya penjaringan dan pendaftaran calon oleh partai politik. Di antara sejumlah figur yang mulai muncul ke permukaan adalah sosok Herlina Harsono Njoto.

Kader Partai Demokrat ini dianggap punya modal sosial dan modal politik besar untuk memperebutkan kursi nomor satu di Surabaya. Herlina merupakan salah satu anggota DPRD Kota Surabaya periode 2019 - 2024.

Anggota Fraksi Partai Demokrat itu pernah menjadi Ketua Komisi dan tidak pernah terlibat masalah hukum maupun etik. "Saya kira sosok Herlina ini punya modal politik besar untuk maju pilwali. Dia anggota parlemen dua periode, pasti punya konstituen dan pemilih loyal. Dia juga termasuk anggota parlemen yang berprestasi dan bersih," kata pengamat politik Umar Solahudin dari Parliament Watch, Jum'at (13/9/2019).

Dosen FISIP Universitas Wijaya Kusuma Surabaya (UWKS) ini mengungkapkan, Herlina juga punya modal sosial yang besar dalam kontestasi pemilihan kepala daerah. Latar belakang politisi Demokrat itu sebagai etnis Tionghoa dan non muslim bisa mengisi ceruk suara dari kelompok minoritas.

Umar menilai simpati kelompok minoritas bisa terbangun ke sosok Herlina. Dengan demikian suara kelompok ini akan solid dan menjadi satu. Tentunya, meski minoritas tapi bila solid jumlahnya akan menjadi signifikan. "Bila kelompok minoritas ini solid mendukung calon tertentu. Maka jumlahnya menjadi signifikan. Dan Herlina berpotensi mendapat dukungan tersebut," paparnya.

Umar melanjutkan, secara gender Herlina juga diuntungkan. Apalagi kalau dia bisa meraih simpati pemilih dari kalangan perempuan. Sebab, jumlah pemilih perempuan ini secara kuantitas lebih tinggi dibandingkan pemilih dari kalangan pria. Terlebih, pemilih perempuan dikenal lebih loyal.

"Kalau bisa mengambil simpati gender tentu jumlahnya signifikan. Apalagi kalau dimaksimalkan dengan menggarap juga suara milenial," pungkasnya.
(msd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 5.2435 seconds (0.1#10.140)