Mat Solar Terharu Melihat Anaknya Jadi Wisudawan ITS Berprestasi

Minggu, 16 September 2018 - 15:38 WIB
Mat Solar Terharu Melihat Anaknya Jadi Wisudawan ITS Berprestasi
Komedian Mat Solar duduk di atas kursi roda menyaksikan anaknya diwisuda di ITS. Foto/SINDOnews/Aan Haryono.
A A A
SURABAYA - Masih ingat dengan Bajuri dalam sinetron berseri komedi Bajaj Bajuri yang sempat booming dan ditayangkan salah satu televisi nasional?

Ya Bajuri atau biasa juga disebut Mat Solar yang bernama asli Nasrullah ini tak mampu menahan air matanya menetes. Air mata kebahagianya menetes ketika melihat anaknya Mikhail Ali Shidqi, menjadi wisudawan berprestasi di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Minggu (16/9/2018). Mikhail Ali Shidqi menjadi salah satu dari 777 wisudawan ITS.

Rektor ITS, Prof Joni Hermana menuturkan, Mat Solar terharu ketika anaknya diwisuda. Meskipun dalam keadaan sakit, dia tetap menghadiri acara wisuda putranya.

“Ini adalah contoh orang tua yang sangat baik dalam melaksanakan tanggung jawabnya,” ujar Prof Joni, Minggu (16/9/2018).

Guru Besar Teknik Lingkungan ini melanjutkan, Mikhail termasuk mahasiswa Teknik Sistem Perkapalan yang berprestasi di kampus ITS. Tergabung dalam tim Marine Solar Boat, Mikhail mampu berkontribusi untuk merancang perahu bertenaga surya. Bahkan perahu yang bernama Jalapatih karya timnya sempat meraih juara III dalam Solar Boat Competition 2018 di Belanda, belum lama ini.

Menanggapi kelulusan putranya, Mat Solar mengungkapkan, masa depan lulusan teknik sistem perkapalan bergantung kepada ilmu dasar yang telah diajarkan. “Apabila dasar ilmu perkapalan sudah menguasai, para lulusan bisa untuk berfikir mengenai masa depan mereka,” ujar Mat Solar yang hadir dengan duduk di atas kursi roda.

Menurutnya, sumber daya manusia di bidang perkapalan sangat banyak. Oleh sebab itu program pemerintah tentang laut harus segera terealisasi dengan cepat dan benar. “Wisudawan ini memiliki banyak pengetahuan tentang pemanfaatan sumber daya laut, sangat rugi apabila tidak bisa diimplementasikan pada negara Indonesia,” ungkap pria asli Betawi ini.

Menurut Mat Solar, kampus ITS sendiri sangat membantu di bidang kemaritiman. Contoh kecilnya adalah adanya PT PAL yang dibangun oleh presiden ketiga Republik Indonesia Prof BJ Habibie. “Habibie membangun PT PAL karena ada kampus ITS, kampus yang juga dikenal sebagai kampus maritim,” imbuh pria yang juga pernah bermain di sinetron Tukang Bubur Naik Haji ini.

Namun, menurutnya, saat ini Indonesia memiliki tantangan yang sangat besar dalam mengelola laut yakni mengubah lautan yang luas menjadi daratan. Maksudnya, pola hidup bangsa yang tidak selalu berada di darat. “Pola hidup di laut artinya memanfaatkan luasnya laut Indonesia,” tutur pria yang pernah berkuliah di jurusan Sosiologi Universitas Indonesia ini.

Mat Solar mencontohkan tentang program pemerintah mengenai tol laut. Program tol laut sangat bermanfaat bagi masyarakat Indonesia. Apabila program ini bisa terealisasi, masyarakat Indonesia bisa sejahtera. “Dengan adanya tol laut, ilmu dari wisudawan ini mampu diimplementasikan,” kata lelaki yang dianugerahi tiga anak ini.

Letak geografis Indonesia diapit oleh dua benua dan dua samudra. Oleh sebab itu Indonesia berada pada daerah koral dan ikan terbanyak di dunia atau disebut golden coral triangle. Namun, saat ini Indonesia masih belum bisa memanfaatkan laut yang sangat luas. “Indonesia belum memiliki konsep yang cukup baik dalam mengelola laut untuk menjadi daerah wisata hingga sumber ekonomi,” ujar pria yang kelahiran 1962 ini.
(vhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.2887 seconds (0.1#10.140)