Wagub Jatim Ajak Mahasiswa Unusa Bangun Jiwa Kreatif dan Inovatif

Senin, 16 September 2019 - 17:23 WIB
Wagub Jatim Ajak Mahasiswa Unusa Bangun Jiwa Kreatif dan Inovatif
Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elistianto Dardak menerima cinderamata dari Rektor Unusa, Achmad Jazidie. Foto/Ist
A A A
SURABAYA - Menemukan cara di luar hal yang biasa atau thinking out of the box, sangat dibutuhkan semua pihak, termasuk mahasiswa, sehingga muncul pemikiran antimeanstream.

Sebagai generasi muda yang terdidik, dan merupakan bagian dari kaum intelektual muda, tentunya mahasiswa dituntut untuk lebih kreatif dan inovatif.

Melihat pentingnya kreatif dan inovatif bagi mahasiswa, membuat ribuan mahasiswa baru Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) sangat antusias mendengarkan pemaparan materi Wakil Gubernur Jatim, Emil Elestianto Dardak dalam acara pengukuhan mahasiswa baru 2019 dan kuliah umum tersebut di Dyandra Convention Hall Surabaya, Senin (16/9/2019).

Selain pemaparan materi dalam kuliah umum. Unusa membagikan ribuan e-sorogan sebagai media pembelajaran kepada mahasiswa baru Unusa.

Di depan ribuan mahasiswa baru Unusa, Emil Dardak mengungkapkan, seseorang dapat berubah menjadi lebih baik, apabila memiliki dua hal dalam dirinya, yaitu keberanian dan kreativitas. Keduanya dapat berjalan seiring dan sejalan, untuk menciptakan perubahan. Inisiatif yang dilakukan, akan berdampak besar bagi perubahan.

"Keberanian dan kreativitas untuk mengambil inisiatif sehingga sesuatu bisa berdampak besar bisa terjadi. Kadang dari hal hal yang kecil itu kita bisa membuat perubahan," tuturnya.

Kepada ribuan mahasiswa baru ini, Emil berpesan agar menjadikan Jatim sebagai laboratorium untuk menerapkan ilmu yang didapatkan selama kuliah. Karena masalah dan juga persoalan di Jatim cukup banyak dan kompleks yang bisa menjadi ladang pelajaran bagi mereka.

"Kita tadi berharap memang mahasiswa menggunakan Jatim yang banyak masalah tentunya, masih banyak tantangan ini sebagai laboratorium untuk menerapkan ilmu mereka," pesannya.

Rektor Unusa, Achmad Jazidie mengungkapkan, kreatif dan inovatif harus dimiliki seorang mahasiswa, karena mahasiswa merupakan agent of change (agen perubahan). Seseorang yang kreatif bukanlah selalu menemukan hal baru, namun ia selalu melihat segala sesuatu dengan cara berbeda dan baru, dan biasanya tidak dilihat oleh orang lain.

"Orang yang kreatif, pada umumnya mengetahui permasalahan dengan sangat baik dan disiplin, biasanya dapat melakukan sesuatu yang berbeda dari cara-cara yang biasa. Proses kreativitas melibatkan adanya ide-ide baru, bermanfaat, meskipun kadang tidak dapat diimplementasikan," ungkapnya.

Jazidie menambahkan, Banyak contoh yang menjadi wadah bagi para mahasiswa untuk berkreasi serta berinovasi, seperti kegiatan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Program Wirausaha Mahasiswa (PMW), Kompetisi Bisnis Mahasiwa Indonesia (KBMI), Kompetisi Inovasi seperti Jarum Black Inovation dan Kompetisi Inovasi lainnya.

"Wadah lainnya yang sangat nyata adalah tersedianya organisasi-organisasi kemahasiswaan di ruang lingkup universitas itu sendiri. Darisana tentunya dengan adanya kegiatan yang ada, serta proyek-proyek yang diberikan, jelas dapat membantu untuk mengasah potensi diri dalam bidang kreatif dan inovatif," tambahnya.
(eyt)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 3.6789 seconds (0.1#10.140)