Lantik Sanusi Sebagai Bupati Malang, Ini Pesan Gubernur Khofifah

Selasa, 17 September 2019 - 22:07 WIB
Lantik Sanusi Sebagai Bupati Malang, Ini Pesan Gubernur Khofifah
Gubernur Khofifah Indar Parawansa resmi melantik Sanusi sebagai Bupati Malang di Gedung Grahadi, Surabaya.Foto/ist
A A A
SURABAYA - Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa resmi melantik Sanusi sebagai Bupati Malang sisa masa jabatan 2016-2021 di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Selasa (17/9/2019).

Sanusi sebelumnya menjabat sebagai Wakil Bupati Malang yang kemudian menggantikan Rendra Kresna, Bupati Malang yang terkena masalah hukum.

Kepada Sanusi yang baru dilantik, Khofifah menjelaskan, Kabupaten Malang, Kota Malang serta Kota Batu sebagai wilayah yang sangat solid dalam mempersiapkan kawasannya sebagai Malang Raya. Koordinasi di antara Bupati Malang, Walikota Malang serta Walikota Batu sangat intensif melakukan koordinasi terkait pembangunan infrastruktur, konektivitas serta pariwisata di wilayah Malang Raya.

“Dari pertemuan beberapa hari lalu, tiga kepala daerah tersebut berharap ada Light Rail Transit (LRT) yang saling terkoneksi antara Malang Raya. Semalam saya dapat tamu investor yang memiliki opsi pembangunan skytrain. Sekarang Kota Batu sedang exercise cable car ke Gunung Panderman. Bila dari Panderman sampai dengan Bromo, maka skytrain memungkinkan membangun konektivitas dengan beberapa titik stasiun,” katanya.

Menurutnya, pembangunan ini berseiring dengan pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Singhasari dimana di dalamnya ada cluster digital IT. Melalui pembangunan ini, dirinya berharap target start up Jatim terkonsentrasi di Malang Raya. Keberadaan KEK Singhasari juga diharapkan menjadi kekuatan dalam menyiapkan Malang Raya sebagai area digital IT.

Selain pengembangan kawasan Malang Raya, sebut Khofifah, pembangunan kawasan Bromo Tengger Semeru (BTS) menjadi salah satu dari tiga prioritas pembangunan di Jawa Timur lima tahun kedepan.

Sehingga dengan pembangunan infrastruktur dan konektivitas terutama Malang Raya dirinya berharap ada peningkatan lama berkunjung (lenght of stay) wisatawan terutama wisatawan manca negara ke Jatim.

“Jadi kesiapan Malang Raya untuk menjadi bagian dari penyangga BTS menjadi sangat penting. Terutama Kab. Malang memiliki daerah yang bersebelahan langsung dengan Bromo, juga dengan Kediri dan berhimpit dengan Kabupaten Blitar. Jadi ini akan menjadi bagian penyangga juga untuk selingkar Wilis. Betapa pentingnya Kab. Malang sebagai penyangga BTS juga sebagai penyangga selingkar Wilis,” jelasnya.

Dengan pengembangan kawasan BTS serta Selingkar Wilis, diharapkan dapat membuka ruang pertumbuhan ekonomi baru di wilayah selatan. Hal ini sekaligus menjadi terbukanya percepatan pembangunan kesejahteraan di wilayah selatan Jatim.

“Saya juga ingatkan pentingnya sinkronisasi antara RPJMD Kabupaten Malang dengan RPJMD Jatim. Selanjutnya, bisa diselaraskan dan disinkronkan dengan RPJMN pemerintah pusat yang saat ini tengah dibahas oleh tim dari Bappenas,” terangnya.

Terkait kemiskinan di Kabupaten Malang, lanjutnya, sudah ada penurunan. Namun, bila diukur secara kuntitatif masih cukup tinggi apalagi di wilayah Malang selatan. Untuk itu perlu dikembangkan pembangunan berbasis kewilayahan dengan mengoptimalkan keberadaan Bakorwil.

“Di era saat ini terjadi dinamika sosial, ekonomi, politik dan hankam yang relatif fluktuatif. Untuk itu perlunya membangun titik ekuilibrium baru. Apa yang sudah terbangun di Jatim guyub rukun tolong dijaga,” pungkasnya.
(msd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.0922 seconds (0.1#10.140)