Pipa Sumber Air Sepanjang 3 Km di Lereng Gunung Merbabu Terbakar
A
A
A
SEMARANG - Kobaran api di hutan di lereng Gunung Merbabu, turut membakar pipa saluran air bersih dari sumber air yang dialirkan ke permukiman warga di lereng gunung.
Instalasi saluran air bersih dari Tuk (mata air) Sipendok tersebut, menurut Kepala BPBD Jateng, Sudaryanto kini kondisinya rusak berat akibat terbakar api. "Laporan yang masuk menyebutkan, kebakaran hutan merusak pipa saluran air sepanjang tiga kilometer," ujarnya.
Dia juga menyampaikan, kobaran api belum mengancam pemukiman warga karena lokasinya cukup jauh. Namun, pipa yang digunakan untuk saluran air tidak ditanam dalam tanah sehingga tak luput dari amukan si jago merah.
Untuk itu, warga yang terdampak akibat saluran air rusak, bisa bersabar terlebih dahulu sembari turut membantu pemadaman. Sementara proses pemadaman melibatkan berbagai unsur mulai aparat TNI-Polri, BPBD, relawan dan warga sekitar.
Proses pemadaman selama ini hanya dapat menggunakan cara manual dengan alat seadanya seperti ranting, golok, dan kayu. Dalam waktu dekat, akan diupayakan pemadaman melalui udara dengan cara water bombing dengan melibatkan Penerbad.
"Saat ini proposal darurat kebakaran masih dibuat. Nanti tinggal disampaikan ke Pak Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo untuk ditindaklanjuti," tandasnya.
Instalasi saluran air bersih dari Tuk (mata air) Sipendok tersebut, menurut Kepala BPBD Jateng, Sudaryanto kini kondisinya rusak berat akibat terbakar api. "Laporan yang masuk menyebutkan, kebakaran hutan merusak pipa saluran air sepanjang tiga kilometer," ujarnya.
Dia juga menyampaikan, kobaran api belum mengancam pemukiman warga karena lokasinya cukup jauh. Namun, pipa yang digunakan untuk saluran air tidak ditanam dalam tanah sehingga tak luput dari amukan si jago merah.
Untuk itu, warga yang terdampak akibat saluran air rusak, bisa bersabar terlebih dahulu sembari turut membantu pemadaman. Sementara proses pemadaman melibatkan berbagai unsur mulai aparat TNI-Polri, BPBD, relawan dan warga sekitar.
Proses pemadaman selama ini hanya dapat menggunakan cara manual dengan alat seadanya seperti ranting, golok, dan kayu. Dalam waktu dekat, akan diupayakan pemadaman melalui udara dengan cara water bombing dengan melibatkan Penerbad.
"Saat ini proposal darurat kebakaran masih dibuat. Nanti tinggal disampaikan ke Pak Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo untuk ditindaklanjuti," tandasnya.
(eyt)