Santri dan Masyarakat Desa Harus Siap Hadapi Revolusi Industri 4.0

Jum'at, 20 September 2019 - 23:59 WIB
Santri dan Masyarakat Desa Harus Siap Hadapi Revolusi Industri 4.0
Masyarakat dan para santri Pondok An Nuur mengikuti pelatihan skill berbisnis aplikasi e-commerce. Foto/ist
A A A
SURABAYA - Revolusi industri 4.0 sudah di depan mata. Seluruh lapisan masyarakat baik di kota maupun masyarakat desa harus siap menghadapinya. Mereka mesti pandai-pandai melakukan identifikasi potensi diri.

Ini disampaikan Ketua Tim Pengabdian Masyarakat Departemen Ekonomi Syariah FEB Unair, Dr.Irham Zaki, saat melakukan pengabdian masyarakat di Pondok An Nuur, Desa Sugihwaras, Kecamatan Prambon, Kabupaten Nganjuk, beberapa waktu lalu. Masyarakat dan santri Pondok An Nuur dilatih skill berbisnis Aplikasi e-commerce.

Dia mengatakan, masyarakat desa serta santri sudah waktunya bisa melakukan identifikasi potensi diri. Hal itu supaya mereka siap menghadapi era milenial yang penuh persaingan ini.

"Wajib bagi pebisnis selalu siap mengahadapi segala perubahan dan kemajuan, utamanya pada bidang digital,"katanya.

Bersama timnya, yaitu Dr. Sri Herianingrum serta dosen muda Syilva Alif Rusmita serta mahasiswa S2 Ekonomi Islam, dan mahasiswa S2 Magister Sains Ekonomi Islam yakni Izzadin, Hanif Fadhlillah, Ubaidillah serta Adib, telah menarik minat masyarakat desa dan para santri untuk mempraktikkan e- commerce.

Masyarakat desa serta para santri pimpinan KH. Muh. Shodiq Sarju antusias mengikuti penjelasan praktik diversifikasi produk pertanian dari Dr.Sri Herianingrum.

Para santri peserta pelatihan sangat antusias melakukan praktik aplikasi e-commrece. Dalam praktik ini peserta sampai pada tahap mempromosikan produk hal yang sangat penting pada dunia bisinis.

Peserta yang merupakan masyarakat dan Santri An Nuur, berjanji akan mempraktikkan bila mereka berbisnis. Para santri juga akan berusaha mempraktikkan melalui komputer dan fasilitas pondok

Pimpinan Pondok An Nuur, KH. Muh Shodiq, berharap tim pengabdian masyarakat Unair untuk datang lagi ke pesantren untuk mengevaluasi praktek e-commerce.
(msd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.2091 seconds (0.1#10.140)