Ulama dari Mekkah Hadiri Haul Akbar Pendiri Muslimat NU

Senin, 23 September 2019 - 07:44 WIB
Ulama dari Mekkah Hadiri Haul Akbar Pendiri Muslimat NU
Khofifah meminta Muslimat NU meningkatkan progresifitas dakwah melaui bidang ekonomi agar tidak ada lagi perempuan dan warga Muslimat yang terjerat rentenir. Foto/SINDOnews/Dok
A A A
SURABAYA - Penyelenggaraan Haul Akbar Pendiri Muslimat NU dan Kajian Inspirasi 1441 yang dilaksanakan di Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya, Minggu (22/9/2019) berlangsung secara khidmat.

Sebanyak lebih 5.000 orang Muslimat NU menghadiri haul akbar tersebut. Haul akbar tersebut menjadi momen istimewa bagi Muslimat NU karena menghadirkan Ulama dari Mekkah Dr Syekh Muhammad Ismail dan Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Muslimat NU yang juga Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.

Dalam ceramah agamanya, Ulama dari Mekkah Dr Syekh Muhammad Ismail menekankan kemuliaan perempuan di menurut Islam, menurut Nabi Muhammad SAW dan Allah SWT. Seorang perempuan bisa memikul tanggung jawab lebih besar dari pria. Allah memuliakan perempuan muslim.

“Ridho atau kerelaan dari kedua orang tua. Ridho ibu di atas ayah. Berbakti kepada Ibu 3 kali lipat dibanding kepada Ayah,” jelas dia.

Sementara itu, Khofifah panggilan akrab Gubernur Jatim meminta Muslimat NU meningkatkan progresifitas dakwah melaui bidang ekonomi agar tidak ada lagi perempuan dan warga Muslimat yang terjerat rentenir. Muslimat NU perlu mengasah kembali semangat juang, keteladanan para pendiri muslimat NU khususnya Kyai Wahab Hasbullah yang sejak 1924 telah menggagas Nahdlatut tujjar (bangkitnya para pedagang).

“Kita semua punya harapan bahwa ibu-ibu Muslimat NU dapat mewujudkan komitmen untuk membebaskan masyarakat dari kemiskinan dan jeratan renternir melalui koperasi dan program perkreditan rakyat yang lebih luas jangkauannya,”
jelas Mantan Mensos di era Presiden Jokowi.

Dakwah melalui penguatan program ekonomi ini, kata dia, perlu lebih progresif seiring dengan program arus ekonomi baru yang digagas Wakil Presiden Terpilih Kyai Ma’ruf Amin. Karena itu Muslimat NU terus belajar dan mengikhtiarkan hal tersebut. Mengenai gagasan program tersebut telah ada fatwa MUI tentang Financial Technology (Fintech). Fintech ini bisa menjadi penguatan dakwah Bil Maal yang harus dilakukan Muslimat NU. Sebagai implementasinya, nanti akan diluncurkan aplikasi e-commerce Muslimat NU Insya Allah bulan Nopember pada Rakernas Muslimat NU.

“Saat Rakernas Muslimat NU, Insya Allah kita akan meluncurkan aplikasi e-commerce Muslimat NU. Supaya yang rumahnya di ujung Pacitan, yang rumahnya di ujung Trenggalek, yang rumahnya di ujung Situbondo, yang punya produk tidak perlu repot-repot harus membuat gudang tetapi produk dapat dipasarkan. Begitu juga sebaliknya,” kata orang nomor satu di Jatim.

Menurut dia, aplikasi ini bisa berseiring dengan program Pemprov Jatim One Pesantren One Product (OPOP). Harapannya, ketika terdapat produk terpilih maka dibimbing, didampingi, dan dikembangkan agar berkualitas dan berdaya saing , layak jual tidak hanya di dalam tetapi juga di luar negeri.

“Training centernya saat ini di Unusa yang sudah saya resmikan satu bulan yang lalu. Saya ingin ini menjadi inovasi dakwahnya muslimat, Dakwah Bil Maal. Saya berharap program ini terus dikuatkan,” kata dia.

Khofifah juga mengajak kepada Para Muslimat NU untuk menyisir embrio-embrio sentra pertumbuhan ekonomi di lingkungan Muslimat NU. Ini senada dengan keinginan Kyai Wahab Hasbullah Pendiri NU dan Muslimat NU, pada tahun 1924 yang menggagas Nahdlatut tujjar yaitu Kebangkitan para pedagang.

“Sekarang tahun 2019 kita menyelenggarakan Haul Akbar pendiri Muslimat NU untuk memberikan semangat bagi kita, bagaimana Muslimat NU bisa menguatkan ekonominya sebagai media dakwah dan mewujudkan gagasan Kyai Wahab untuk kebangkitan para pedagang,” kata dia.

Menurut dia, inovasi dakwah berikutnya adalah dakwah melalui digital IT. Mengingat hampir semua anggota Muslimat NU memegang telepon seluler (ponsel).

“Saya ingin mengajak kepada kita semua, pemanfaatan digital IT lewat handphone juga kita pakai sebagai sarana dakwah. Terima kasih jajaran Muslimat NU telah banyak melakukan khataman Alquran one day one juz. Ada juga yang mengamalkan one week one juz,” kata dia.

Dia menjelaskan, dakwah melalui Digital IT ini bisa dilakukan untuk Khataman Quran. Khataman tersebut ada yang satu hari satu jus, juga ada yang satu minggu satu jus.

“Ini tolong dijaga. Yang tidak nututi, satu minggu satu juz. Saya minta tolong kalau bisa satu hari satu juz dan cukup anggota groupnya, cepat bikin group. Kalau yang bisa satu minggu satu juz dan cukup groupnya, tolong cepat bikin group. Sehingga dakwah melalui Digital IT antara lain adalah menggerakkan seluruh energi positif kita dengan mengkhatamkan Alquran. Dengan memperbanyak gerakan mengkhatamkan Alquran, kita mohon semoga Allah menganugerahkan limpahan keberkahan kepada bangsa Indonesia dan Jawa Timur pada khususnya,” pungkas dia.

Pada kesempatan yang sama, Gubernur Khofifah juga menyampaikan Muslimat NU telah membuat gerakan Laskar Anti Hoaks, Laskar Anti Fitnah. Gerakan ini menjadi penting agar dapat menjaga persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia dari infiltrasi isu yang bisa mengganggu pilar kekuatan bangsa Indonesia.
(nth)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.1900 seconds (0.1#10.140)