Menangkan Pilkada, Elektabilitas Kandidat Harus di Atas 35 Persen

Senin, 23 September 2019 - 07:57 WIB
Menangkan Pilkada, Elektabilitas Kandidat Harus di Atas 35 Persen
(Paling kanan) Peneliti Senior Surabaya Survey Center (SSC) Surokim Abdussalam, Foto/SINDOnews/Ali Maduki
A A A
SURABAYA - Bursa kandidat calon kepala daerah dalam pemilihan kepala daerah langsung (Pilkada) tahun 2020 semakin ramai.

Hal itu seiring dengan dimulainya proses penjaringan calon kepala daerah yang tengah dilakukan PDI Perjuangan. Sementara partai lainnya seperti NasDem, PSI, PKB dan Golkar akan menyusul dalam waktu dekat.

Di Jawa Timur, dari 19 Pilkada yang akan dilaksanakan pada bulan September 2020, Pilkada Surabaya yang paling menjadi pusat perhatian. Tri Rismaharini, wali kota incumbent, sudah tak bisa mencalonkan diri karena terbentur regulasi, sebab sudah dua kali menjabat. Praktis, saat ini belum ada figur sekuat Risma.

"Figur Risma masih sangat kuat, bahkan tingkat kepuasan masyarakat kota Surabaya pada beliau mencapai 82%. Sementara calon yang ada saat ini belum ada yang menyentuh angka 20%. Ini tantangan sekaligus peluang bagi para kandidat," kata Peneliti Senior Surabaya Survey (SSC) CenterSurokim Abdussalam, Minggu (22/9/2019).

Menurut Surokim, tidak adanya figur kuat membuat kesempatan relatif terbuka bagi semua kandidat. Termasuk bagi kandidat yang berasal dari luar Surabaya atau dari Ibukota sekalipun.

Surokim menyinggung adanya kepala daerah dari luar Surabaya yang digadang maju dalam Pilwali Surabaya. Menurut dia, migrasi kepala daerah hal yang wajar di era demokrasi selama sesuai aturan.

Namun dirinya mengingatkan siapapun yang ingin maju pilkada harus mencapai batas aman elektabilitas 35%. Bila di awal Januari bisa mencapai 35%maka yang bersangkutan layak mendapat rekom dan maju dalam kontestasi pilkada.

"Kalau pada bulan Januari elektabilitas kandidat mencapai 35%, maka dia layak mendapat rekom. Peluang untuk menang pun akan terbuka. Karena peluang mencapai 55 persen yang merupakan ambang batas aman kemenangan akan lebih mudah," kata Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya (FISIB) Universitas Trunojoyo Madura tersebut.

Sementara itu, Bupati Pamekasan Baddrut Tamam menanggapi muncul namanya di bursa calon Pilwali Surabaya. Bupati yang dikenal inovatif semenjak memimpin Pamekasan itu mengaku siap jika memang partai menugasinya.

"Sebagai petugas partai tidak ada pilihan. Siap ditempatkan di mana saja," ujar Badrut seusai menjadi pembicara pada acara Talkshow Inovasi Menghadapi Industri 4.0, yang di gelar Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Surabaya.

Baddrut yang juga Sekretaris DPW PKB Jatim itu melanjutkan, saat ini partainya tengah melakukan survei dan mengkaji semua nama yang muncul di masyarakat. Seberapa peluang nama-nama tersebut menang di Pilwali Surabaya 2020.

"Jadi bukan hanya miliki survei kuat, tapi juga peluang yang kuat untuk menang. Visi kuat tidak cukup tanpa kemungkinan menang," ungkap mantan Ketua Fraksi PKB DPRD Jawa Timur itu.
(nth)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.1359 seconds (0.1#10.140)