Darurat! Warga Korban Asap Butuh Pasokan Oksigen Tabung

Senin, 23 September 2019 - 13:34 WIB
Darurat! Warga Korban Asap Butuh Pasokan Oksigen Tabung
Posko yang dibuka mulai Sabtu (21/9/2019), diserbu ratusan warga. Foto/Istimewa
A A A
SURABAYA - Posko tim medis dari Yayasan Dana Sosial Al Falah dan Universitas Riau yang dibuka di tiga tempat di Kampar, Pekanbaru, Riau dan Palangkaraya, Kalimantan Tengah kewalahan melayani warga yang meminta bantuan oksigen.

Posko yang dibuka mulai Sabtu (21/9/2019) hingga hari ini, Senin (23/9/2019) diserbu ratusan warga.

Bahkan, satu di antara mereka ada bayi berumur 20 hari. Bayi perempuan bernama Anisa itu sudah sepekan lebih ini menghirup asap hingga membuatnya batuk-batuk dan mengeluarkan lendir hijau.

Imron Wahyudi, koordinator Unit Aksi Cepat YDSF mengatakan, rata-rata warga yang dilayani mengalami sesak nafas, mual dan sakit kepala. Mereka terdiri dari mulai balita, orang tua hingga manula.

"Dari banyaknya warga yang mendatangi posko medis, mereka sangat membutuhkan oksigen segar. Baik itu yang berupa oksigen tabung atau portabel," kata Imron.

Meski tim medis masih bisa melayani kebutuhan oksigen, kata dia, sayangnya kecenderungannya mulai susah mencari oksigen yang isi ulang. "Terutama yang portabel, harganya sama dengan masker melonjak tiga kali lipat," kata Imron.

Saat ini, selain oksigen dan obat-obatan, kebutuhan mendesak adalah makanan sehat, masker jenis N 95, susu dan biskuit anak.

Humas YDSF Khoirul Anam mengatakan, tim YDSF yang terbagi di dua lokasi di Kalimantan dan Riau telah tergabung dengan relawan kemanusiaan dan TNI-Polri beberapa hari lalu turut memadamkan di beberapa lokasi titik api. Selain itu juga membagikan ribuan masker kepada warga.

Untuk menampung kepedulian masyarakat, YDSF terus menerima donasi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang terdampak kabut asap. "Posko Siaga Bencana YDSF terus kami buka sampai bencana kabut asap ini hilang. Kami juga telah bersiap untuk memberikan layanan medis pascabencana," pungkas Anam.
(nth)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.5615 seconds (0.1#10.140)