1 PNS dan 2 Honorer Mojokerto Kena OTT Tim Saber Pungli

Senin, 23 September 2019 - 20:15 WIB
1 PNS dan 2 Honorer Mojokerto Kena OTT Tim Saber Pungli
Kapolres Mojokerto, AKBP Setyo Koes Heriyatno didampingi Kasat Reskrim Polres Mojokerto, AKP M Solikhin Fery (kanan). Foto/SINDONews/Tritus Julan
A A A
MOJOKERTO - Tim Sapu Bersih Pungutan Liar (Saber Pungli) Kabupaten Mojokerto, melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT) di loket masuk kawasan Wisata Air Panas Pacet.

Tiga orang diamankan dalam OTT tersebut. Informasi yang dihimpun, tiga orang yang diamankan itu diketahui berinisial Lm, Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Mojokerto. Sementara dua orang lainnya yakni Ra dan Ag, pegawai honorer di instansi yang sama.

Kapolres Mojokerto AKBP Setyo Koes Heriyatno tidak menampik adanya OTT Tim Saber Pungli tersebut. Setyo mengatakan, penangkapan itu terjadi pada Sabtu (21/9/2019) di loket penjualan tiket lokasi wisata Pemandian Air Panas Pacet, Kabupaten Mojokerto.

"Ini berdasarkan laporan. Jadi sudah sering ada laporan adanya pungli di pemandian air panas jadi tim melakukan penyidikan. Sementara kita mengamankan tiga orang," kata Setyo Senin, (23/9/2019).

Dalam OTT tersebut, kata Setyo, Tim Saber Pungli juga mengamankan sejumlah barang bukti. Diantaranya uang Rp7 juta dan tiket masuk ke kawasan Wisata Air Panas, Pacet. Sejauh ini, Setyo mengaku masih melakukan koordinasi dengan Aparat Pengawas Interent Pemerintah (APIP).

"Karena ini Tim Saber Pungli, jadi kami masih berkoordinasi termasuk dengan APIP. Yang utama juga menghitung kerugian negara. Untuk status yang diamankan masih kami periksa," imbuh Setyo.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Mojokerto, AKP M Solikhin Fery mengatakan, modus operandi yang digunakan pelaku pungli ini yakni dengan tidak menyobek tiket pengunjung yang datang ke lokasi wisata itu. Tiket tersebut selanjutnya kembali dijual ke pengunjung yang datang sore hari atau malam.

"Intinya karcis yang sudah dijual kemudian disimpan tidak disobek dan dijual kembali. Nomorenya (karcis) itu, sore kembali ke nomor kecil lagi," ungkap Fery.

Hingga kini, lanjut Fery, pihaknya masih mendalami kasus ini. Yakni dengan melakukan pemeriksaan terhadap ketiganya. Pendalam itu guna mengungkap aliran duit pungli yang dilakukan ketiga oknum tersebut.

"Sementara masih kami dalami. Keterangannya uang digunakan untuk operasional di dalam situ saja, tapi masih kami dalami," pungkas Fery.
(eyt)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.8585 seconds (0.1#10.140)