Hari Pertama, Lima Bacawali Daftar ke Partai Nasdem Surabaya

Selasa, 24 September 2019 - 00:01 WIB
Hari Pertama, Lima Bacawali Daftar ke Partai Nasdem Surabaya
Ali Azhara saat mengambil formulir pendaftaran di DPD Partai Nasdem Kota Surabaya.Foto/SINDONews/Lukman Hakim
A A A
SURABAYA - Lima orang mendaftar pada hari pertama pembukaan pendaftaran bakal calon walikota (bacawali) dan bakal calon wakil walikota (bacawawali) di Partai Nasdem. Mereka mendaftar di kantor DPD Partai Nasdem Kota Surabaya di Jalan Pandegiling, Surabaya, Senin (23/9/2019).

Ketua Bappilu DPD Partai Nasdem Kota Surabaya M Jauhari membenarkan sejak dibuka pendaftaran pukul 16.00 WIB sore, sudah ada lima orang bakal calon yang mengambil formulir ke panitia pendaftaran bakal calon di DPD Partai Nasdem Kota Surabaya.

"Ada lima orang bakal calon yang sudah mengambil formulir pendaftaran adalah Vincentius Awey (internal Partai Nasdem), Gus Ali Azhara (pengusaha property), Hariyanto (ketua Peradi Surabaya), Gunawan (caleg PSI) dan Lia Istifhama (pengurus PW Fatayat NU Jatim)," ujar Jauhari di sela proses pendaftaran di kantor DPD Partai NasDem Kota Surabaya, Senin (23/9/2019) malam.

Sesuai aturan di Partai Nasdem, lanjut Jauhari, pendaftaran bacawali dan bacawawali Kota Surabaya dimulai sejak Senin 23 September hingga 23 Oktober 2019 atau selama sebulan. Selanjutnya, pihaknya akan menyeleksi para bakal calon tersebut berdasarkan lima kriteria.

"Nanti akan kita lihat sejauh mana tingkat popularitas, akseptabilitas, kesukaan masyarakat, elektabilitas, kemampuan mobilisasi masyarakat, baru di rangking 3 besar yang akan diajukan namanya ke DPP untuk dimintakan rekom," ungkapnya.

Sementara itu, Ali Azhara salah satu bakal calon yang mengambil formulir pendaftaran Partai Nasdem Kota Surabaya mengakui dirinya sejak awal tertarik dengan Partai Nasdem. Bahkan pada Pileg 2019 lalu dia sempat mengambil formulir pendaftaran caleg DPRD Jatim dari dapil Sidoarjo dari Partai besutan Surya Paloh itu.

Namun karena diperintah oleh kiai yang sangat dihormati sehingga tak jadi mendaftar ke Partai NasDem melainkan ke partai lain sesuai perintah kiai tersebut. "Tapi saya mundur dari caleg Partai Nasdem itu juga berkonsultasi ke pengurus Partai Nasdem dan mereka memahami alasan tersebut," jelas pengusaha properti ini.

"Jadi kalau sekarang saya mengambil formulir pendaftaran cawali kota Surabaya ke Nasdem itu sesuai dengan keinginan saya yang sempat tertunda. Mudah-mudahan Partai Nasdem nantinya merekomendasi saya sebagai cawali Kota Surabaya mendatang," harap Ali Azhara.

Dia optimistis bisa mendapatkan tambahan kursi tambahan untuk bisa memenuhi persyaratan mendaftarkan diri sebagai pasangan calon di Pilwali Kota Surabaya mendatang. "Mudah-mudahan ada calon wakil yang mau berpasangan dengan saya, dan itu juga sudah saya komunikasikan," ungkap keluarga besar Ponpes Al Khoziny Siwalanpanji Sidoarjo ini.

Selain Partai Nasdem, dia juga sudah menjalin komunikasi politik secara intensif dengan partai-partai lain untuk koalisi dalam menghadapi Pilwali Kota Surabaya 2020 mendatang. Sementara soal visi-misi untuk Kota Surabaya mendatang, Gus Ali Azhara mengaku sudah menyiapkan.

Tapi sengaja belum dipublish karena masih menunggu sinyal kepastian dari kendaraan politik yang akan digunakan untuk menyampaikan visi dan misi sebagai calon walikota Surabaya mendatang.

"Yang jelas Walikota Tri Rismaharini sudah baik terutama dalam tata kota. Tetapi tetap ada celah, seperti menyangkut keterbukaan publik yang perlu diperluas penggunaan APBD dan APBN maupun bantuan dari luar negeri, sehingga Surabaya bisa icon kota bersih bukan saja lingkungan melainkan juga bersih dari praktek KKN (Korupsi, Kolusi dan Nepotisme)," pungkas Ali Azhara.
(msd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.8358 seconds (0.1#10.140)