BEM Unitomo Ajak Mahasiswa Pindah Kuliah di DPRD Jawa Timur

Selasa, 24 September 2019 - 22:55 WIB
BEM Unitomo Ajak Mahasiswa Pindah Kuliah di DPRD Jawa Timur
Spanduk ajakan turun jalan dipajang oleh BEM Unitomo di gedung utama. Foto/SINDOnews/Ali Masduki
A A A
SURABAYA - Revisi sejumlah undang-undang, memantik aksi protes dari sejumlah mahasiswa dipenjuru tanah air. Tagar #ReformasiDikorupsi, menjadi haluan besar pergerakan.

Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Dr. Soetomo (Unitomo) pun tidak mau tinggal diam. Mereka mengajak seluruh mahasiswa Unitomo untuk turut ambil bagian dalam peristiwa bersejarah ini.

Sebuah spanduk raksasa bertuliskan "Perkuliahan Rabu-Kamis dipindahkan ke DPR Jatim". "Bertemu Untuk Beraksi", #SoetomoMuda, dipajang tepat didepan pintu masuk gedung utama perkuliahan.

Presiden BEM Unitomo, Lucky Daniel, mengungkapkan, pemasangan spanduk itu adalah untuk mengajak kepada seluruh mahasiswa untuk mengikuti aksi di DPRD dengan tuntutan supaya dibatalkannya revisi UU KPK dan KUHP.

"Maksud dari pemasangan sepanduk ini, untuk membangunkan mahasiswa dari tidur panjangnya," ujarnya. Selama ini, kata Lucky, mahasiswa Unitomo hanya jadi penonton saja ketika mahasiswa lain turun jalan. Berbagai alasan yang sering di dengarkan adalah masih ada jam kuliah.

"Maka dari itu sebagai bentuk persatuan mahasiswa yang punya peran besar dalam kemajuan bangsa, dan kami menilai DPR kurang cermat dalam melakukan suatu kebijakan. Oleh sebab itu kami membawa mahasiswa dan memindahkan ruang kuliah yang awalnya di kelas kami geser ke DPR untuk memberikan mereka pemahaman dan mencerahkan, serta mengembalikan martabat rakyat, agar semua kebijakan yg dilakukan memang murni untuk rakyat dan kemajuan bangsa," tuturnya.

Bersamanya, diperkirakan ada 200-500 mahasiswa Unitomo bakal pindah kuliah di gedung DPRD Jawa Timur, pada Rabu-Kamis (25-26/9/2019)

Menyikapi hal itu, Rektor Unitomo Bahrul Amiq mengatakan, bahwa civitas akademika Unitomo tidak melarang mahasiswanya turun aksi bersama di DPRD Jawa Timur. Hanya saja mahasiswa yang akan aksi tidak diperkenankan memaksa dan mengintimidasi mahasiswa lain untuk ikut serta, karena perkuliahan tetap berjalan seperti biasanya.

"Silahkan turun jalan bersama untuk menyuarakan aspirasi, tapi jangan mengintimidasi mahasiswa untuk ikut. Laksanakan dengan penuh kesadaran dan niat suci tanpa ditunggangi kepentingan lain," tegasnya kepada sindonews.com.

Amiq bahkan mendukung sepenuhnya pada mahasiswa yang turun jalan, dengan syarat mahasiswa Unitomo harus ikut ambil bagian ditengah-tengah gemuruh massa aksi tersebut.

"Mahasiswa Unitomo kami minta disana jangan hanya jadi penonton. Berangkatlah dengan isi dan ambil bagian dengan berorasi. Jangan melakukan aksi anarkisme,"tandasnya.

BEM Unitomo Ajak Mahasiswa Pindah Kuliah di DPRD Jawa Timur


UM Surabaya Restui Mahasiswanya Turun Jalan Pada 26 September.

Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya, memberikan kelonggaran pada seluruh mahasiswanya yang akan turun jalan untuk melakukan aksi di DPRD Jawa Timur, pada Kamis 26 September 2019 mendatang.

Humas UM Surabaya, Radius Setiyawan, mengatakan bahwa tidak ada instruksi dari kampus pada mahasiswa untuk melakukan aksi. Namun pihaknya memberikan kelonggaran bagi mahasiswa yang ingin turun aksi bersama elemen mahasiswa dan rakyat Surabaya.

"Secara institusi memang tidak ada instruksi untuk ikut turun jalan tetapi pihak kampus mempersilakan bagi mahasiswa yang ikut berpartisipasi," katanya.

Menurut Radius, aksi bertajuk #SurabayaMenggugat tersebut adalah bagian dari demokrasi di Indonesia. UMSurabaya menyadari betul bahwa gerakan mahasiswa itu baik untuk demokrasi.

"Demonstrasi adalah bagian dari pembelajaran mahasiswa, apalagi demonstrasi adalah hak, jadi perlu didukung," tegas dia.

Seperti yang sudah tersebar, mahasiswa UM Surabaya menyebar poster seruan aksi di DPRD Jawa Timur. Didalam poster bertanda pagar #Reformasidikorupsi #KPKdikebiri, #SurabayaMenggugat akan membawa beberapa tuntutan, di antaranya tolak RUU KPK, tolak RUU KUHP, RUU Ketenagakerjaan, RUU Pertanahan, sahkan RUU P-KS, permasalahan kebakaran hutan, penindasan Papua, demokrasi dikebiri, dan dwifungsi aparat

Rencananya aksi akan dilakukan pada Kamis (26/9/2019 dari kawasan Tugu Pahlawan Surabaya menuju Gedung DPRD Jatim.
(eyt)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 3.5677 seconds (0.1#10.140)