Grab Tetapkan Pemanfaatan Teknologi untuk Kebaikan

Selasa, 24 September 2019 - 23:54 WIB
Grab Tetapkan Pemanfaatan Teknologi untuk Kebaikan
Managing Director Grab Indonesia, Neneng Goenadi berfoto bersama CEO & Co-founder Grab, Anthony Tan, Menkeu Sri Mulyani, serta Co-founder Grab, Hooi Ling Tan. Foto/Ist.
A A A
SURABAYA - Grab, everyday superapp terkemuka di kawasan Asia Tenggara, mengumumkan program kontribusi sosial yang dimilikinya dengan diberi nama "Grab for Good".

Program ini bertujuan memberdayakan lebih banyak masyarakat Asia Tenggara, untuk menjangkau sejumlah akses krusial ke teknologi, peningkatan keterampilan dan layanan digital yang bagi sebagian orang merupakan kesempatan pertama kalinya.

Hal ini akan mendorong mereka untuk menjadi bagian dari ekonomi digital yang tengah tumbuh dengan pesat dan memberikan mereka lebih banyak pilihan serta kesempatan untuk memiliki kehidupan yang lebih baik.

Dengan memanfaatkan kapasitas teknologi, platform, dan kerja sama, Grab telah menetapkan sebuah misi besar untuk program "Grab for Good" yang akan dicapai pada tahun 2025.

Group CEO & Co-founder Grab, Anthony Tan mengatakan, Asia Tenggara siap menjadi ekonomi terbesar keempat di dunia pada tahun 2030. Namun pada kenyataannya tidak semua orang memiliki kesempatan yang sama untuk ikut tumbuh bersama Asia Tenggara, yang tengah tumbuh.

"Jika sektor swasta secara aktif menciptakan program-program untuk komunitas lokal, maka teknologi dapat lebih dijangkau oleh lebih banyak orang, dan proses pembelajaran keterampilan-keterampilan baru dapat dengan segera mengubah kehidupan lebih banyak orang di Asia Tenggara," jelasnya.

Anthony Tan menambahkan, inti dari "Grab for Good" adalah membangun sebuah platform yang inklusif. "Ini telah menjadi komitmen kami untuk menciptakan dampak positif dan berkelanjutan di setiap negara tempat kami beroperasi," tegas dia.

Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati mengapresiasi Grab yang telah menghidupkan optimisme dengan cara membuat akses kepada mereka yang sebelum tidak terlayani oleh sistem yang ada.

"Teknologi digital memainkan peran penting dalam perekonomian, berbeda dengan prediksi bahwa teknologi digital mengganggu kehidupan manusia dan menghilangkan lapangan kerja, tetapi kita dapat melihat bahwa teknolgi digital bisa menciptakan banyak pekerjaan baru," katanya.

Dengan model bisnisnya, lanjut Sri Mulyani, Grab menciptakan peluang baru bagi mereka yang sebelumnya tidak memiliki akses. Menurutnya, ekonomi digital yang dibawa Grab menghilangkan konsep "economic of scale", sehinga teknologi dapat berperan penting bahkan bagi pemain ekonomi terkecil, memberi mereka peluang dan akses menuju kemajuan dan kesejahteraan.

"Saya melihat lebih banyak peluang tentang bagaimana pemerintah Indonesia dapat berkolaborasi dengan perusahaan digital seperti Grab dalam program pendidikan, kesehatan, dan jaringan pengaman sosial," ujarnya.

Pemerintah Indonesia bertekad untuk membangun kondisi yang memang dibutuhkan, yaitu infrastruktur dan sumber daya manusia, agar masyarakat di Indonesia dapat speenuhnya memetik manfaat dari perkembangan ekonomi digital.

Sementara Menteri Perindustrian Republik Indonesia, Airlangga Hartarto menjelaskan, bahwa Industry 4.0 adalah usaha besar yang dapat meningkatkan ekonomi riil Indonesia sebesar 1-2 persen. Pertumbuhan ekonomi ini harus bisa dinikmati oleh setiap orang dari berbagai kalangan di Indonesia, mulai dari bisnis-bisnis skala kecil hingga masyarakat umum.

"Satu-satunya cara kita semua dapat meraih kesuksesan adalah dengan memastikan setiap pihak benar-benar menjalankan fungsinya, dan program Grab for Good ini merupakan sebuah komitmen nyata dari sektor swasta untuk menyediakan teknologi dan alat bantu yang diperlukan wirausahawan mikro dan bisnis skala kecil," tandasnya.
(eyt)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 4.4910 seconds (0.1#10.140)