Ragam Diksi Perjuangan Jadi Pelecut Mahasiswa Keluar Kampus
A
A
A
SURABAYA - Gerakan mahasiswa tak pernah surut. Ribuan mahasiswa di Surabaya terus memadati Jalan Indrapura, Jalan Pahlawan, dan Jalan Bubutan, Kamis (26/9/2019).
Jumlah massa mereka yang terus membesar tak lepas dari motivasi yang dipasang di berbagai pintu masuk kampus.
Mereka mengajak semua teman-temannya yang ada di dalam kampus untuk ikut aksi keluar. Dalam tulisan yang dipasang di berbagai spanduk, mereka menanamkan peran pentingnya mahasiswa sebagai bagian dari pengawal demokrasi.
Seperti spanduk-spanduk yang dipasang di Unair kampus B, "Apa Gunanya IPK Jika Tak Peduli Nasib Bangsa"; "Demokrasi Dijajah, Kita Tak Mungkin Diam Saja"; "Pak Dekan Mohon Doa Restu, Anakmu Turun Aksi".
Gelombang ajakan melalui kata-kata itu terbukti efektif. Kedatangan mahasiswa seperti tak ada surutnya di DPRD Jawa Timur. Mereka menolak RUU KUHP dan pelemahan KPK melalui revisi UU KPK.
Jumlah massa mereka yang terus membesar tak lepas dari motivasi yang dipasang di berbagai pintu masuk kampus.
Mereka mengajak semua teman-temannya yang ada di dalam kampus untuk ikut aksi keluar. Dalam tulisan yang dipasang di berbagai spanduk, mereka menanamkan peran pentingnya mahasiswa sebagai bagian dari pengawal demokrasi.
Seperti spanduk-spanduk yang dipasang di Unair kampus B, "Apa Gunanya IPK Jika Tak Peduli Nasib Bangsa"; "Demokrasi Dijajah, Kita Tak Mungkin Diam Saja"; "Pak Dekan Mohon Doa Restu, Anakmu Turun Aksi".
Gelombang ajakan melalui kata-kata itu terbukti efektif. Kedatangan mahasiswa seperti tak ada surutnya di DPRD Jawa Timur. Mereka menolak RUU KUHP dan pelemahan KPK melalui revisi UU KPK.
(msd)