Ubaya Investor Club Borong Juara di National Stockcase Competition 2019

Sabtu, 28 September 2019 - 09:00 WIB
Ubaya Investor Club Borong Juara di National Stockcase Competition 2019
Mahasiswa Ubaya berhasil mengukir prestasi dengan memborong tiga juara dalam ajang National Stockcase Competition 2019. Foto/Ist
A A A
SURABAYA - Mahasiswa Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Surabaya (Ubaya) yang tergabung dalam Ubaya Investor Club (U-Vest) memborong tiga juara dalam ajang National Stockcase Competition 2019 bertema “Dare to Invest for Your Future”.

Kompetisi berskala nasional ini diikuti oleh Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) se-Indonesia yang digelar di Unesa, Kamis (26/9/2019).

Ubaya mengirimkan tiga tim untuk mengikuti kompetisi. Tim Glorius Gift meraih juara pertama yang terdiri dari Ivan Kuswarianto dan Aprilia Setiadi Lukas dengan mempresentasikan hasil analisis saham milik PT Mayora Indah, Tbk.

Tim Stockies meraih juara ketiga yang terdiri dari Jonathan Bryan dan Vellesya Salvaregina dengan mempresentasikan hasil analisis saham milik PT Wijaya Karya Beton, Tbk. Sedangkan tim Finesse meraih juara harapan I yang terdiri dari Irenna Elizabeth dan Kelvin Adinata dengan mempresentasikan hasil analisis saham milik PT Astra Agro Lestari, Tbk.

Dalam kompetisi ini, terdapat dua babak yang harus dihadapi oleh tim Ubaya yaitu babak penyisihan dan babak final. Pengumpulan paper berupa Equity Research Report & Presentation dari tiga saham perusahaan yang berbeda menghantarkan tim Ubaya lolos ke babak final. Melalui presentasi dan penilaian juri, tim Ubaya berhasil membawa pulang tiga piala, sertifikat, dan sejumlah uang.

Kelvin Adinata, mahasiswa semester lima program studi Keuangan, Investasi, dan Intermediasi Keuangan FBE Ubaya menuturkan bahwa dirinya sudah tertarik dengan investasi saham sebelum tergabung dalam U-Vest.

U-Vest merupakan sebuah wadah untuk menggali potensi dan mengaplikasikan kemampuan manajemen keuangan bagi mahasiswa FBE Ubaya. Melalui U-Vest mahasiswa akan dibekali dengan beragam informasi serta wawasan terkait technical analysis, cara berinvestasi saham dan mengetahui manajemen resiko terkait instrumen investasi yang diambil.

“Tentunya bersyukur, tiga tim Ubaya bisa mendapat gelar juara dan berhasil memaparkan hasil analisis saham perusahaan yang berbeda. Selain belajar saham dalam U-Vest, kami bangga dengan Ubaya karena memiliki mata kuliah yang membantu kami saat mengikuti kompetisi seperti ini. Kami memiliki mata kuliah Manajemen Keuangan yang memberikan arahan pembuatan paper hingga evaluasi mulai dari mencari dan mengumpulkan data, analisis, serta koreksi yang dilakukan setiap minggu oleh dosen. Sehingga kami tahu bagaimana runtutan membuat paper yang baik,” ungkap Kelvin.

Persiapan National Stockcase Competition 2019 dilakukan dalam kurun waktu satu minggu. Ivan Kuswarianto, mahasiswa yang pernah mengikuti lomba Kompetisi Nasional Pasar Modal (KNPM) 2018 menjelaskan bahwa tantangan dan kesulitan terbesar bagi dirinya dan tim adalah masalah waktu.

“Kami berpacu dengan waktu. Kami harus bisa membagi waktu karena kompetisi diadakan di minggu terakhir mendekati UTS (Ujian Tengah Semester). Jadi harus sanggup membagi waktu untuk tugas kuliah dan persiapan lomba,” ujar pria asli Surabaya ini.

Kompetisi ini memberikan banyak pengalaman kepada tim Ubaya untuk lebih peka melihat keadaan sekitar yang mampu mempengaruhi suatu perusahaan. Jonathan Bryan memberikan pesan kepada mahasiswa Ubaya agar mulai berani untuk mengikuti beragam kompetisi di luar kampus. Selain untuk menambah wawasan dan mengasah kemampuan analisis saham perusahaan, juga menjadi bekal yang tentunya berguna saat memasuki dunia kerja.

“Sebagai contoh perusahaan consumer goods tentu kita harus melihat tren makanan dan minuman yang sudah ada, hingga curah hujan serta masa panen. Semuanya mempengaruhi suatu perusahaan. Dengan mengikuti kompetisi ini tidak hanya ilmu keuangan saja yang kita pupuk, tetapi kita sebagai pengamat ekonomi juga harus mengetahui hal-hal yang terjadi di dunia karena semua ini dapat mempengaruhi keadaan perekonomian dan pertumbuhan suatu negara kedepannya,” pungkas Jonathan Bryan.
(msd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.6774 seconds (0.1#10.140)