PMII Mojokerto Desak Usut Tewasnya 2 Mahasiswa Saat Demo

Sabtu, 28 September 2019 - 18:59 WIB
PMII Mojokerto Desak Usut Tewasnya 2 Mahasiswa Saat Demo
Aktivis PMII saat melakukan aksi di depan Mapolres Mojokerto Kota. Foto/SINDONews/Tritus Julan
A A A
MOJOKERTO - Aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Mojokerto mendesak agar pihak kepolisian menuntaskan kasus meninggalnya dua mahasiswa saat gelombang demonstrasi menolak revisi UU KPK dan RKUHP.

Dalam gelombang demonstrasi menolak revisi UU KPK dan RKUHP di sejumlah daerah, dua mahasiswa menjadi korban.

Keduanya adalah Randi, 21, mahasiswa semester 7 Fakultas Perikanan dan Kelautan serta Yusuf Kardawi, 19, mahasiswa semester tiga dari Fakultas Teknik Universitas Halu Oleo (UHO). Keduanya terluka dan meninggal dunia saat mengikuti unjuk rasa di Gedung DPRD Kendari, Kamis (26/9).

"Kami menuntut agar kasus tewasnya dua mahasiswa di Kendari diusut tuntas oleh pihak kepolisian," kata seorang aktivis PMII Nur Qomari, dalam orasinya saat melakukan aksi unjukrasa damai di depan Mapolres Mojokerto Kota, Sabtu (28/9/2019).

Sementara itu, Ketua Cabang PMII Mojokerto Laudry Faturahman juga menyayangkan tindakan represif petugas kepolisian dalam menangani aksi demonstrasi mahasiswa. Khususnya di Kendari dan di Ibu Kota Jakarta. Hingga menyebabkan dua mahasiswa tewas.

"Kami mengecam tindakan represif aparat kepolisian saat menangani aksi unjuk rasa khususnya di Kendari," kata Laudry.

Sementara itu, Kapolres Mojokerto Kota, Bogiek Sugiyarto, yang datang menemui para aktivis PMII menyatakan siap menerima tuntutan para mahasiswa. Dia juga berjanji bakal menyampaikan langsung tututan masa mahasiswa itu ke pimpinan institusi Polri.

"Aspirasi teman-teman mahasiswa pasti akan sampai di pimpinan kami dan saya yang akan langsung menyampaikan," kata Bogiek.

Setelah menyampaikan tuntutannya, puluhan mahasiswa dan Kapolres Mojokerto Kota menggelar salat gaib bagi Rendi dan Yusuf di Masjid Polresta Mojokerto. Selain itu, para aktivis PMII Cabang Mojokerto ini juga melakukan dialog.
(nth)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.1763 seconds (0.1#10.140)